KPK: Pemeriksaan Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana Dijadwal Ulang

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) batal memeriksa Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana pekan ini. Rencananya permintaan klarifikasi kekayaan Reihana akan dilakukan pada Senin, 8 Mei 2023.
"Jadwal permintaan klarifikasi Kepala Dinas Kesehatan reschedule ke Senin minggu depan," ujar Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan, Kamis (4/5/2023).
1. KPK awalnya jadwalkan pemeriksaan Reihana pekan ini

KPK sebetulnya telah menjadwalkan pemeriksaan Reihana pekan ini. Namun, KPK belum bisa memastikannya karena perlu menyesuaikan jadwal Reihana.
"Lagi mencocokkan jadwal dengan beliau," ujar Pahala pada Rabu lalu.
2. Kepala Dinas Kesehatan Lampung jadi sorotan karena tampil mewah

Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana menjadi sorotan publik karena kerap tampil dengan barang-barang mewah. Ia disebut memiliki koleksi tas mewah seperti Louis Vitton, hingga Christian Dior.
Berdasarkan Laporan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang ia laporkan pada 16 Februari 2023, Reihana tercatat punya total kekayaan per 2022 senilai Rp2,7 miliar.
Kekayaannya itu terdiri dari tiga bidang tanah di Lampung Selatan dan Pesawaran, serta sebidang tanah dan bangunan di Bandar Lampung. Toyalnya Rp1,95 miliar.
Ia mengaku punya tiga kendaraan senilai total Rp450 juta. Koleksi kendaraannya antara lain Nissan Elgrand 2007 (hadiah), Toyota Minibus 2010 (hasil sendiri) dan Mercedes Benz V230 2002 (hasil sendiri).
Reihana punya harta bergerak lain senilai Rp6,7 juta serta kas dan setara kas Rp300 juta. Dengan begitu, kekayaannya mencapai Rp2.715.000.000.
3. Gubernur Lampung larang pejabat pamer kekayaan di media sosial

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menegaskan, pejabat di lingkungan pemerintah daerah jelas tidak diperbolehkan atau dilarang memamerkan barang mewah ataupun branded ke tengah-tengah masyarakat atau media sosial.
Namun ia menilai, larangan itu tidak terkecuali bagi para pejabat bersangkutan untuk memiliki barang itu, bila dimiliki atau dibeli dari hasil keringatnya pribadi.
"Sudah pasti tidak boleh, tetapi publikasi itu belum tentu jam kerja, kalau sedang kerja pasti tidak boleh. Sepatu saya saja dari luar negeri, tapi kan jangan juga ditonjolkan," katanya saat dimintai keterangan.
Oleh karenanya, ia pun mengingatkan semua pejabat pemerintah daerah untuk menghindari gaya hidup mewah. "Tolong dimaafkan, Bu Reihana atau kepala dinas lainnya tolong disesuaikan dengan tidak berlebihan. Nanti kalau sudah pensiun silakan," tandas Arinal.