Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kronologi Badak Jawa Musofa Mati Diduga Sakit Kronis Hati hingga Otak

AD004B3C-2BBB-413F-9FC7-932FA9440E6C.jpeg
Cacing di dalam tubuh Badak Jawa Musofa (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • Kronologi translokasi Musofa dimulai pada 3 November 2025.
  • Kondisi Musofa menurun sejak Jumat, 7 November 2025.
  • Musofa sakit kronis hati hingga otak menurut hasil nekropsi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badak Jawa bernama Musofa (45) mati setelah menjalani perawatan intensif di Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Pemeriksaan medis menunjukan penyebab kematian adalah penyakit kronis lama yang sudah terjadi sebelum translokasi.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ardi Andono mengklaim, Operasi Merah Putih Translokasi Badak Jawa sudah direncanakan dengan baik, dalam pelaksanaannya melibatkan ahli dari dalam dan luar negeri hingga Mabes Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Selain itu, para dokter hewan, berpedoman pada Standard Operating Procedure (SOP), Ethical Assessment (Analisis Etik), Tactical Floor Game atau simulasi, kesiapan logistik, transportasi dan pengamananan sehingga berhasil memindahkan badak tanpa ada cidera atau luka.

“Seluruh prosedur penyelamatan telah dilakukan sesuai standar konservasi internasional namun kondisi penyakit kronis bawaan yang diderita membuat Musofa tidak dapat diselamatkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis Kementerian Kehutanan, Jumat (28/11/2025).

Lalu bagaimana kronologi kematian Musofa setelah dilakukan translokasi?

1. Kronologi translokasi Musofa

D49DF441-F7D8-47B7-ABA0-B5F361727788.jpeg
Jumpa pers Kementerian Kejutanan terkait matinya Badak Jawa Musofa (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Proses translokasi Musofa dimulai pada 3 November 2025, pukul 20.15 WIB ketika badak tersebut berhasil masuk ke dalam pit trap (perangkap lubang) yang ditangani oleh Tim Dokter dan didampingi oleh Keeper.

Selanjutnya, Musofa dimasukan kedalam kandang angkut dan menunggu situasi dan kondisi baik mengingat gelombang tinggi dan cuaca extreem selama duahari sejak Selasa 4 November 2025 pukul 09.00 WIB.

Setelah kondisi cuaca ekstrim mereda, pada 5 November 2025 Musofa dipindahkan menggunakan KAPA K-61 Marinir TNI AL menuju JRSCA dan tiba dengan selamat pada malam hari pukul 20.00 WIB.

“Selama masa adaptasi awal di paddock (kandang rawat), Musofa menunjukan perilaku normal yakni makan, minum, buang air besar dan kecil dengan baik. Tim Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang diperlukan,” ujar Ardi.

2. Kondisi Musofa menurun sejak Jumat 7 November

C815F210-23DD-44F4-A44A-A3B929097BE8.jpeg
Kondisi gigi Badak Jawa Musofa yang menusuk ke tulang (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Pada Jumat, 7 November 2025 pukul 13.00 WIB, Musofa menunjukkan penurunan kondisi klinis. Tim dokter melakukan upaya tindakan darurat sesuai protokol penyelamatan satwa liar.

“Akan tetapi pukul 16.16 WIB Badak Jawa Musofa dinyatakan tidak dapat diselamatkan,” ujar Ardi.

3. Musofa sakit kronis hati hingga otak

B6095C2A-67AF-4E72-81FD-6B9F8AE477BB.jpeg
Jumpa pers Kementerian Kejutanan terkait matinya Badak Jawa Musofa (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Nekropsi Musofa dilaksanakan pada Sabtu, 8 November 2025 oleh tim patologi dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University dan ditemukan beberapa temuan penyebab kematian Musofa.

Pertaman, kematian Musofa disebabkan oleh kondisi penyakit kronis yang tidak terdeteksi sebelumnya atau penyakit bawaan yaitu pada lambung, usus dan otak.

Kemudian, ditemukan tujuh jenis cacing (parasite) pada lambung dan usus dengan jumlah yang sangat massif, terindikasi menyebabkan penyerapan nutrisi tidak optimum dan kelemahan umum.

Selain itu, penumpukan cairan yang cukup banyak di otak (edema), paru paru (edema) dan perut (Ascites), implipikasinya hipoproteinemia (kekurangan protein), sehingga terjadi tekanan intrakarnial, tekanan paru-paru sehingga oksigen berkurang.

Adanya lemak yang mencair pada bagian bawah kulit yang berwarna coklat, hal ini terjadi berlangsung lama, degenerasi, apa yang dimakan tidak bisa dikonversi jadi lemak karena lambung dan usus dipenuhi parasit.

Ditemukan infeksi bernanah pada bagian bahu, pangkal ekor dan panggul, yang disebabkan oleh luka lama yang menjadi komplikasi internal tetapi tidak menunjukan sepsis. Luka ini terjadi akibat pertarungan yang terekam kamera pada tanggal 28 September 2025.

“Kondisi serupa dapat ditemukan pada satwa liar di habitat alaminya, sehingga menjadi dasar penting untuk meningkatkan pemantauan kesehatan populasi Badak Jawa,” kata Ardi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Kronologi Badak Jawa Musofa Mati Diduga Sakit Kronis Hati hingga Otak

28 Nov 2025, 15:39 WIBNews