Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kronologi Temuan Anggaran Lem Aibon Rp82 M, Disdik DKI: Salah Ketik

(Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Solidaritas Indonesia, William Aditya Sarana) IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana menemukan kejanggalan ketika membedah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI yang tercantum dalam situs apbd.jakarta.go.id. Kejanggalan tersebut adalah terkait anggaran sebesar Rp82 miliar untuk membeli lem aibon bagi sekolah di Jakarta.

"Ditemukan anggaran aneh pembelian lem aibon 82 milliar lebih oleh Dinas Pendidikan. Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?" ujar William di akun media sosialnya.

1. Anggaran tak lagi bisa dibuka

Twitter.com/WillSarana
Twitter.com/WillSarana

Beberapa saat kemudian, William kembali bertanya-tanya di media sosial karena situs yang memuat detail anggaran lem aibon itu sudah tak bisa dibuka lagi. William menuding hal itu terjadi lantaran sudah banyak orang yang melihat anggaran tersebut.

"Kenapa sekarang link APBD ditutup?" tanya William.

Memang, awalnya IDN Times bisa membuka anggaran lem aibon tersebut. Namun, kini sudah tak bisa lagi diakses.

2. Anggaran lem aibon untuk 37.500 orang

(Anggaran lem Aibon dari laman apbd.jakarta.go.id) Twitter.com/WillSarana
(Anggaran lem Aibon dari laman apbd.jakarta.go.id) Twitter.com/WillSarana

Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebelumnya menganggarkan pembelian lem aibon bagi 37.500 orang untuk satu tahun senilai Rp82,8 juta. Selain itu, ada pula anggaran membeli tinta printer Kedua adalah untuk membeli tinta printer dengan nilai anggaran Rp104.600.

3. Dinas Pendidikan DKI Jakarta duga ada salah ketik

Instagram/@dprddkijakarta

Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati saat dikonfirmasi menduga anggaran tersebut muncul lantaran pihaknya melakukan salah ketik. Susi mengatakan, saat ini pihaknya tengah menindaklanjuti temuan itu.

"Kami sedang cek kembali. Apakah ini salah ketik atau bagaimana," ujar Susi saat dihubungi, Rabu (30/10).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us