Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kronologi Viral Jemaah Haji Diturunkan dari Bus

Jemaah haji Indonesia secara bertahap diberangkatkan menuju Makkah dari hotel di Madinah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)
Intinya sih...
  • Jemaah haji Kloter 10 Embarkasi Surabaya (SUB 20) diturunkan dari bus saat akan diberangkatkan dari hotel di Madinah ke Makkah pada 13 Mei 2025 pagi.
  • Porter salah menentukan titik jemput, menyebabkan jemaah harus kembali ke hotel untuk berganti armada bus yang sesuai.
  • Jemaah Kloter 10 sudah berada di Makkah dan terlayani dengan baik setelah kejadian tersebut.

Madinah, IDN Times - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi buka suara terkait viral sejumlah jemaah Kloter 10 Embarkasi Surabaya (SUB 20) diturunkan dari bus, saat akan diberangkatkan dari hotel di Madinah ke Makkah. Peristiwa ini terjadi pada 13 Mei 2025 pagi.

“Jemaah SUB 10 diberangkatkan pada hari itu juga, 13 Mei 2025, dan sekarang sudah berada di Makkah dan terlayani dengan baik,” kata Kepala Sektor 4 Daker Madinah, Muhammad Syarief Fahmi kepada Tim Media Center Haji (MCH) di Madinah, Jumat (16/5/2025).

Lantas bagaimana kejadian yang sebenarnya? Berikut kronologi peristiwa yang terjadi pada 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS) itu.

1. Kronologi kejadian viral jemaah haji diturunkan dari bus

Jemaah haji Indonesia secara bertahap diberangkatkan menuju Makkah dari hotel di Madinah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Kejadian ini bermula sekitar pukul 06.30 WAS tiba satu armada bus Durrat Al Manawwara dengan nomor lambung 7247. Para porter bergegas memasukan koper, baik besar maupun kecil, yang diaba-abai pengawas porter dengan mengucapkan SUB, SUB, SUB.

Syarief mengatakan melalui komando tersebut para porter bergegas memasukan koper-koper tersebut. Namun selain para porter, jemaah haji pun ikut menuju bus tersebut untuk memenuhi rasa penasaran mereka terkait manifes bus.

"Namun ternyata, manifes bus tersebut tidak berisi nama-nama Jemaah kloter SUB 10," kata dia.

2. Syarikah RFD bersikeras berkeyakinan armada bus tersebut benar

Jemaah haji Indonesia secara bertahap diberangkatkan menuju Makkah dari hotel di Madinah, Arab Saudi. (Media Center Haji/Rochmanudin)

Syarief mengatakan pihak syarikah RFD bersikeras berkeyakinan armada bus tersebut benar, untuk jemaah yang berada di Hotel Kayan Al Madinah.

Petugas lalu melakukan kontak dengan Yanpul Daeerah Kerja Madinah, yang menghasilkan keputusan bahwa armada bus tersebut salah menentukan titik jemput, yang seharusnya di Kayan Al Masi.

"Oleh karenanya, maka pihak syarikah RFD membuka pintu bagasi bus, dan secara spontas para jemaah mengambil kembali koper-koper yang telah dinaikan oleh para porter," kata Syarief.

Kemudian armada bus meninggaalkan titik lokasi menuju Hotel Kayan Al Masi, yakni hotel yang menjadi titik tujuannya yang benar. Sore harinya sekitar pukul 17.00 WAS, tiba armada bus yang memang diperuntukan bagi jemaah haji Indonesi (SUB 10) yang berada di hotel Kayan Al Madinah

"Jemaah haji SUB 10 yang berada di Hotel Kayan Al Madina didorong ke Makkah, dengan armada bus Rabitat sebanyak enam armada dengan jumlah jemaah sebanyak 264 orang," kata Syarief.

 

3. Jemaah haji Kloter 10 SUB sudah di Makkah dan terlayani dengan baik

Jemaah haji Indonesia secara bertahap terus diberangkatkan menuju Makkah dari hotel di Madinah, Arab Saudi, Selasa (13/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudin)

Syarief mengatakan jemaah yang sempat viral tersebut kini sudah berada di Makkah dan terlayani dengan baik.

“Jemaah SUB 10 diberangkatkan pada hari itu juga, 13 Mei 2025, dan sekarang sudah berada di Makkah dan terlayani dengan baik,” kata Syarief, yang didampingi Pelaksana Layanan Konsumsi pada Sektor 4 Madinah, Heri Purwanto Sidiq, yang hadir pada saat peristiwa itu.

Heri Purwanto adalah PPIH Arab Saudi dari unsur mahasiswa. Mahasiswa sedang menimba ilmu jenjang strata dua, di sebuah universitas di Riyadh itu saat peristiwa terjadi berada di lokasi, dan sempat turun tangan membantu berkomunikasi dengan pihak syarikah.

"Pukul 06.30 WAS tiba satu armada bus Durrat Al Manawwara dengan nomor lambung 7247. Para porter bergegas memasukan koper, baik besar maupun kecil, yang diaba-abai oleh pengawas porter dengan mengucapkan 'SUB, SUB, SUB'," kata Heri pada laporannya kepada kepala sektor.

Karena ada komando pengawas porter dari pihak syarikah tersebut, Heri mengungkapkan, para porter bergegas memasukan koper-koper jemaah. Saat itu, selain para porter, jemaah haji juga ikut menuju bus untuk memenuhi rasa penasaran mereka terkait manifes bus.

Ternyata, lanjut Heri, manifes bus tersebut tidak berisi nama-nama jemaah Kloter SUB 10. Sementara, pihak syarikah RFD bersikeras dan yakin armada bus tersebut benar untuk jemaah yang berada di hotel Kayan Al Madinah.

"Petugas sektor lalu melakukan mengontak layanan Yanpul (Layanan dan Pemulangan Jemaah) Daerah Kerja Madinah yang menghasilkan keputusan bahwa armada bus tersebut salah menentukan titik jemput yang seharusnya di Kayan Al Masi," kata Heri.

Oleh karenanya, pihak syarikah RFD membuka kembali pintu bagasi bus dan secara spontan jemaah mengambil kembali koper mereka yang telah dinaikan para porter.

"Kemudian armada bus meninggalkan titik lokasi menuju hotel Kayan Al Masi, yakni hotel yang menjadi titik tujuannya yang benar," lanjut Heri.

Sore harinya sekitar pukul 17.00 WAS, tiba armada bus yang memang diperuntukan bagi jemaah haji Indonesia (SUB 10) yang berada di hotel Kayan Al Madinah. Jemaah haji SUB 10 yang berada di hotel bintang empat, Kayan Al Madinah, diberangkatkan ke Makkah, dengan enam armada bus Rabitat, dengan jumlah jemaah 264 orang.

Salah satu jemaah pada Kloter 10 Embarkasi SUB yang telah tiba di Makkah menjawab singkat pesan singkat Heri, tentang layanan konsumsi--ranah pekerjaan Heri--yang diterimanya. "Bintang 4."

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us