KSAD Kunjungi Pabrik Baykar Turki, Jajaki Peluang Pengembangan Drone

- KSAD Maruli kunjungi pameran alutsista tahunan IDEF di Turki
- KSAD sebut Prabowo ingin memperkuat kerja sama produksi alutsista bersama
- Hubungan baik Prabowo-Erdogan bisa meluas hingga ke sektor militer
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak melakukan kunjungan kerja resmi ke Turkiye atau Turki pada akhir pekan lalu. Salah satu yang dikunjungi adalah pabrik Baykar, yang mengembangkan alutsista canggih, khususnya Unmmaned Combat Aerial Vehicle (UCAV) atau pesawat tempur drone. Kunjungan tersebut baru langkah awal untuk menjajaki peluang kerja sama.
"Ini juga merupakan langkah awal menjajaki peluang alih teknologi UCAV guna mendukung kesiapan operasional dan profesionalisme prajurit TNI AD," ujar Maruli dalam keterangan tertulis, Senin (28/7/2025).
Kunjungan serupa sebelumnya pernah dilakukan Prabowo Subianto ketika masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Kunjungan itu dilakukan pada Juli 2024 usai menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow.
Jenderal bintang empat itu mengklaim kunjungannya ke pabrik Baykar mencerminkan komitmen TNI AD dalam memperkuat diplomasi militer yang adaptif terhadap tantangan global, serta mendukung kebijakan pertahanan negara yang berpijak pada kemandirian teknologi dan penguatan postur pertahanan.
1. KSAD Maruli juga meninjau pameran alutsista tahunan IDEF di Turki

Maruli juga meninjau langsung pameran tahunan alutsista Turki, IDEF (International Defence Industry Fair). Ini menjadi pameran internasional ke-17 kali yang digelar oleh otoritas Turki. IDEF menjadi ajang penting untuk memperluas wawasan strategis dan memperkuat sinergi pertahanan global.
Di sela pameran tersebut, Jenderal Maruli juga melaksanakan pertemuan kehormatan dengan sejumlah pejabat tinggi Turki yakni Menteri Pertahanan Yaşar Güler, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Turki Jenderal Metin Gürak, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Selcuk Bayraktaroglu.
Maruli menyampaikan apresiasi atas kebijakan Turki dalam membangun kemandirian industri pertahanan nasional. Hal itu juga menjadi visi Indonesia.
"Kementerian Pertahanan Turki telah menjadi mitra penting dalam transformasi pertahanan Indonesia, termasuk melalui kerja sama industri pertahanan dan alih teknologi," kata mantan Pangkostrad itu.
2. KSAD sebut Prabowo ingin memperkuat kerja sama produksi alutsista bersama

Dalam pertemuannya dengan sejumlah pejabat tinggi militer Turki, Maruli juga menyampaikan Prabowo dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memiliki keinginan kuat untuk memperkuat kemitraan dalam memproduksi alutsista.
"Presiden Prabowo juga ingin adanya joint production dalam hal alutsista. Selain itu, Beliau juga menekankan pentingnya kerja sama langsung antar angkatan darat kedua negara," tutur dia.
3. Hubungan baik Prabowo-Erdogan bisa meluas hingga ke sektor militer

Sebagaimana diketahui, relasi Indonesia yang semakin erat dengan Turki tidak terlepas dari kedekatan kedua presiden, Prabowo dan Recep Tayyip Erdogan. Bahkan, kedua pemimpin negara saling mengunjungi di satu tahun yang sama.
Erdogan berkunjung ke Jakarta pada Februari 2025. Kunjungan tersebut langsung dibalas Prabowo pada April 2025. Prabowo bahkan diberikan kesempatan oleh Erdogan untuk menyampaikan pidato di hadapan parlemen Turki. Sementara, bagi Prabowo, Erdogan sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.
"Yang saya hormati dan yang saya muliakan, sahabat saya, saudara saya, Presiden Republik Turkiye Yang Mulia Saudara Reccep Tayyip Erdogan, berserta seluruh delegasi dari Republik Turkiye yang saya hormati," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan Bogor pada Februari 2025.
Adapun kunjungan kenegaraan Erdogan bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki. Relasi yang dekat antara Prabowo dan Erdogan diikuti dengan kerja sama di bidang militer yang juga semakin akrab, bahkan, Indonesia memboyong 48 jet tempur generasi kelima KAAN buatan Turki.