Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kuku Brigadir J Diduga Dicabut saat Masih Hidup, Pengacara: Psikopat!

Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menunjukkan bukti luka (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menunjukkan bukti luka (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Selain menemukan bukti baru berupa jeratan lehar Brigadir J, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, juga mengungkap temuan soal kuku Brigadir J yang copot. Ia menduga Brigadir J mengalami penyiksaan saat masih hidup.

“Kemudian kukunya dicabut, nah kita perkirakan dia masih hidup waktu dicabut, jadi ada penyiksaan,” kata Kamaruddin setelah menjalani gelar perkara di Bareskrim, Kamis (21/7/2022).

1. Bukti dugaan penyiksaan didapat dari keluarga

Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menunjukkan bukti luka (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menunjukkan bukti luka (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kamaruddin menjelaskan, bukti dugaan penyiksaan berupa jeratan leher dan kuku dicopot, didapat dari keluarga yang berhasil mendokumentasikan luka-luka Brigadir J. Namun mereka tak sempat membuka bagian alat vital, karena polisi yang hendak menambah formalin datang.

“Tetapi untuk membuka di seputar paha atau alat kelamin, mereka tidak berani, karena takutnya ketemu sama polisi yang menjaga, malah disuruh hapus foto sama vidoenya, kan tidak bagus. Jadi mereka buru-buru, kemudian setelah kuasa diberikan langsung dikirim ke saya,” kata Kamaruddin.

2. Pengacara sebut pelaku psikopat

Potret Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (facebook.com/rohani7131)
Potret Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. (facebook.com/rohani7131)

Dari bukti-bukti yang diperoleh, Kamaruddin menyimpulkan, Brigadir J mengalami penyiksaan selain ditembak. Hal tersebut terlihat dari beberapa luka sayat di tubuh Brigadir J.

“Oleh karena itu, saya sangat yakin betul bahwa ini adalah ulah psikopat. Atau penyiksaan, oleh karena itu kita menolak cara-cara seperti ini di negara Pancasila,” ujar dia.

3. Jari tangan Brigadir J patah

Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat (kanan) ketika bersama atasannya mantan Kadiv Propam Irjen (Pol) Ferdy Sambo (www.facebook.com/@rohani.simanjuntak)
Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat (kanan) ketika bersama atasannya mantan Kadiv Propam Irjen (Pol) Ferdy Sambo (www.facebook.com/@rohani.simanjuntak)

Kamaruddin juga memaparkan luka-luka yang terdapat di tubuh Brigadir J. Di antaranya, bekas diduga jeratan tali yang melingkar di leher, luka sayatan di hidung, bibir, dan bawah mata hingga jari tangan yang patah.

“Kemudian di bahu ada perusakan, hancur ini, kemudian di bawah perut, kemudian di jantung, kemudian di tangan ada semacam bolong, menurut teman-teman itu bukan akibat senjata tapi, entah apalah penyebabnya, tapi ada bolongan. Kemudian sampai jarinya patah semua ini, sehingga tidak lagi kenapa tidak copot hanya karena kulitnya aja dia sudah remuk, hancur,” ungkapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us