Ledakan di Masjid SMA Kompleks TNI AL yang Berujung Trauma

- Suara ledakan terdengar dua kali
- Tak kenal terduga pelaku peledakan
- Siswa sempat kembali ke sekolah untuk ambil barang pribadi
Jakarta, IDN Times - Hari-hari siswa SMAN 72 Jakarta Utara, Aldi (bukan nama sebenarnya), tidak akan kembali sama sejak terjadi ledakan di masjid sekolahnya pada Jumat (7/11/2025). Apalagi momen tersebut terjadi ketika sedang berlangsung salat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB.
"Iya, saya trauma untuk salat Jumat sesudahnya. Paling selalu ngambil barisan paling belakang aja (untuk salat)," ujar Aldi ketika menjawab pertanyaan IDN Times di luar sekolah pada Jumat sore.
Aldi baru kembali dari rumah sakit karena ikut menjadi korban. Meskipun luka yang dialaminya tergolong ringan, namun suara ledakan yang keras sempat mengganggu pendengarannya.
"Gak ada luka sih, tapi kuping masih berdengung," tutur siswa kelas X itu sambil memegang obat yang diresepkan oleh dokter.
1. Suara ledakan terdengar dua kali

Lebih lanjut, Aldi mengaku dua kali mendengar ledakan pada Jumat siang tadi. Namun, ia tidak menyadari ledakan itu merupakan bom.
"Yang saya dengar ledakan itu terjadi dua kali. Pas saya berada di musala dan ketika saya keluar sekolah. Saat itu kan sempat meledak lagi," katanya.
"Pertamanya, saya mengira itu sound system (yang meledak)," imbuhnya.
Ia pun sempat menanyakan sumber ledakan ke sejumlah temannya. Ia mendengar temannya menyebut itu bersumber dari bom, tetapi ada pula yang bercerita ledakan bermuara dari sound system.
Ketika berada di rumah sakit, Aldi baru menyadari ledakan tersebut bersumber dari bom. Bahkan, ia ditunjukkan ada remote yang bisa memicu ledakan dari jarak jauh.
Ledakan pertama terdengar usai ustaz membacakan doa. Posisi Aldi yang berada di dekat pintu keluar menyebabkan luka-lukanya minim. Apalagi di depannya terdapat pilar penyangga masjid.
2. Tak kenal terduga pelaku peledakan

Ketika ditanyakan apakah ia mengenal terduga pelaku peledakan, Aldi menggelengkan kepalanya. Berdasarkan keterangan dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, terduga pelaku merupakan siswa SMAN 72. Usianya diketahui 17 tahun dan masih menjalani operasi.
Aldi pun sempat ditanya oleh beberapa tentara mengenai sosok pemuda yang terluka dan tidak mengenakan seragam sekolah. Dari foto yang beredar di media sosial, terduga pelaku mengenakan sepatu lars, kaos putih dan celana warna cokelat tua.
"Tadi sempet ditanya sama tentara-tentaranya. Kamu sini, kamu kenal gak ini siapa? Saya jawab, saya gak tahu Pak, ini kelas berapa," tutur dia.
Namun, Aldi memastikan seragam siswa SMAN 72 tiap Jumat bukan kaos putih dan celana cokelat tua.
"Kalau Jumat tanggal ganjil, seragam kami kemeja batik dan bawahan putih. Kalau Jumat tanggal genap pakai koko," katanya.
3. Siswa sempat kembali ke sekolah untuk ambil barang pribadi

Ketika IDN Times bertanya apakah pekan depan kegiatan belajar mengajar sudah dimulai, Aldi mengaku belum tahu. Pihak sekolah belum memberikan informasi.
"Saya belum tahu karena belum ada informasi. Soalnya semua ponsel ada di dalam (sekolah). Di bawah kolong meja. Ada juga ponsel yang dikumpulkan," kata Aldi.
Aparat keamanan sempat meminta sekolah agar disterilkan supaya bisa dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain itu, sejumlah siswa dan guru juga sempat dimintai keterangan oleh polisi.
Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi hingga pukul 22.30 WIB, proses olah TKP sudah selesai dilakukan oleh pihak kepolisian. Namun, sejumlah personel Kopaska TNI Angkatan Laut (AL) terlihat datang dan membawa kotak khusus yang biasa digunakan untuk aksi penjinakan bom.



















