Legislator PDIP Ajak Pemuda Perangi Radikalisme Lewat Media Sosial

- Generasi muda punya kemampuan membedakan ajaran yang baik dan benar
- BNPT didorong untuk perkuat strategi di media sosial
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Marinus Gea, menyoroti maraknya penyebaran paham radikalisme di media sosial. Menurut dia, hal ini menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bangsa Indonesia, terutama generasi muda.
Marinus mengatakan, radikalisme tidak hanya berkaitan dengan tindakan kekerasan, tetapi juga perang ideologi yang harus ditangani dengan cara cerdas, kreatif, dan tepat sasaran. Oleh karena itu, Marinus mendorong generasi muda untuk ikut memerangi radikalisme melalui media sosial.
"Anak muda Indonesia harus mengambil peran utama dalam menyebarkan pesan damai. Kita tidak boleh kalah dengan konten negatif yang terus muncul di media sosial. Dengan pengetahuan yang cukup dan sikap kritis, generasi muda bisa menjadi agen perubahan positif,” ujar Marinus dalam keterangannya, dikutip Selasa (26/8/2025).
1. Generasi muda punya kemampuan membedakan ajaran yang baik dan benar

Marinus mengatakan, kekuatan pemuda terletak pada kemampuan mereka untuk membedakan ajaran yang benar dengan gerakan yang menyesatkan dan berbahaya.
“Pemuda yang cerdas dan kritis akan mampu menolak ajakan-ajakan yang memecah belah. Mereka harus menjadi garda terdepan yang menjaga keutuhan bangsa dengan narasi yang membangun,” kata dia.
2. BNPT didorong untuk perkuat strategi di media sosial

Selain itu, Marinus juga mendorong Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk terus memperkuat strategi kontranarasi di ruang digital. Menurut dia, peran aktif lembaga ini sangat penting dalam membendung arus konten radikal.
"BNPT terus membangun program-program yang bukan saja dalam tahap penanggulangan tetapi lebih kepada pencegahan. Karena, perkembangan teknologi termasuk Artificial Intelligence (AI) sangat berbahaya jika tidak disaring dengan baik. Jadi, perlu sekali BNPT turun ke sekolah-sekolah, kampus-kampus untuk memberikan perhatian khusus terhadap generasi muda terkait pola-pola gerakan radikalisme yang dilakukan secara masif di media sosial," ujar dia.
3. Generasi muda punya tanggung jawab untuk menjaga keberagaman bangsa

Lebih lanjut, Marinus mengingatkan, generasi muda memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keberagaman bangsa dan melawan setiap upaya yang merusak kedaulatan negara.
"Jika engkau mencintai Indonesia, maka rawatlah keberagamannya. Jika engkau bangga menjadi pemuda Indonesia, maka buktikan dengan narasi yang mencerdaskan, bukan membenci," ucap dia.