Kementerian HAM Bakal Latih 44 Ribu Napi Calon Penerima Amnesti

- Menteri HAM Pigai pentingkan pendidikan HAM bagi calon penerima amnesti.
- Kementerian HAM akan memberikan pendidikan HAM bagi 44 ribu calon penerima amnesti.
- Pendidikan HAM diharapkan menurunkan tingkat residivisme dan mengurangi potensi pelanggaran hukum di masa depan.
Jakarta, IDN Times - Menteri Hak Asasi Manusia (Menteri HAM) Natalius Pigai mengungkap pentingnya pendidikan HAM bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang menjadi calon penerima amnesti. Dengan kesadaran HAM yang baik, Pigai optimis hal ini bakal berdampak positif dalam proses integrasi para calon penerima amnesti di masyarakat kelak.
"Untuk itu, kami di Kementerian HAM akan memberikan pendidikan atau pelatihan HAM bagi 44 ribu calon penerima amnesti sebelum nanti kembali ke tengah-tengah masyarakat," kata dia dalam keterangannya, dikutip Kamis (9/1/2025).
1. Memantapkan konsep dan substansi HAM

Dia mengakui pihaknya telah berkoordinasi secara intensif baik dengan kemenko Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenko H2IP), Kementerian Hukum, maupun Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian ImiPAS) terkait rencana pendidikan HAM tersebut.
"Sekarang, kami di internal tengah memantapkan konsep dan substansi HAM yang nantinya akan disampaikan ke para calon penerima amnesti," kata dia.
2. Upaya menurunkan tingkat residivisme

Pigai mengungkapkan pemahaman HAM yang baik bagi para calon penerima amnesti akan menurunkan tingkat residivisme. Sebab, menurut Pigai, seseorang menjadi WBP karena memiliki mindset yang berseberangan dengan HAM.
3. Pemahaman soal HAM terkait tindak kejahatan yang dilakukan

Mindset HAM yang dimaksudkan adalah seperti mencuri artinya adalah merampas hak orang. Maka, mindset para calon penerima amnesti perlu dibekali konsep HAM.
"Jika pemahaman HAM sudah baik maka Ia tentu tahu mencuri merupakan perampasan hak orang. Karena itu, pendidikan HAM ini juga penting untuk mengurangi potensi para calon penerima amnesti melakukan pelanggaran hukum ke depannya," katanya.