Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

LPG 3 Kg Langka, Warga Bekasi: Kita Mau Pakai Apa? Pakai Kayu?

Tabung gas LPG 3 kilogram (kg) yang kosong di warung tradisional di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Masyarakat Bekasi keberatan dengan larangan penjualan LPG 3 kg secara eceran di warung
  • Pengecer gas mengeluhkan ketersediaan gas yang menipis dan belum paham aturan larangan tersebut
  • Karona berharap pemerintah memudahkan akses masyarakat kecil untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg

Bekasi, IDN Times - Masyarakat Kota Bekasi mengaku merasa bingung setelah Pertamina melarang penjualan gas subsidi atau LPG 3 kg secara eceran yang dijual di warung-warung. 

Pengecer gas, Karona (60) mengatakan, pihaknya terakhir dikirim gas berukuran 3 kg itu pada Sabtu (1/2/2025). Saat itu, dirinya hanya dikirim 10 dari 20 tabung gas yang ia minta. 

"Dikirim hari Sabtu, terus (sampai sekarang) udah nggak ngirim lagi. Mintanya 20, biasanya ngirim 20, cuma dikirim 10," katanya saat ditemui di warungnya, Jalan Tangkuban Perahu Raya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (3/2/2025). 

1. Tidak mengetahui aturan baru

Pengecer gas, Karona (60 tahun) menunjuk tabung gas kosong. (IDN Times/Imam Faishal)

Karona mengaku, dirinya juga belum mengetahui aturan pemerintah yang melarang warung tradisional hingga toko kelontong menjual LPG 3 kg. 

"Belum tahu. Belum paham (aturan itu)," jelasnya. 

Dia mengatakan, saat itu ketersediaan gas LPG 3 kg sudah tidak tersedia di tokonya sejak Minggu (2/2/2025). 

2. Sulit mendapatkan gas untuk keperluan pribadi

Ilustrasi tabung LPG 3 kilogram (kg) yang kosong di warung tradisional (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Karona juga mengatakan, ketersediaan gas di rumahnya juga telah menipis. Ia pun sempat mencari berkeliling untuk mendapatkan gas namun tidak mendapatkan hasil. 

"Saya pikir ya nggak tersendat begini, saya kasih aja (yang beli gas), saya layanin. Ternyata saya butuh sendiri juga nyari ke mana-mana nggak ada," katanya. 

"Kita mau pakai apa kalau enggak pakai gas? Mau pakai kayu?" tambahnya. 

3. Keberatan dengan aturan tersebut

Ilustrasi LPG 3 kilogram (kg). (IDN Times/ Riyanto)

Dia juga mengatakan dengan aturan yang mengharuskan masyarakat untuk membeli gas ke agen-agen resmi. Menurutnya, hal itu tidak dapat dilakukan oleh semua masyarakat. 

"Keberatan ya kalau kita misalnya langsung ke agen, kalau yang punya kendaraan (bisa taruh tabung gas), kalau nggak ada (kendaraan), masyarakat kecil ya repot lah," katanya. 

Ia juga berharap, pemerintah tidak mempersulit dan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg. 

"Pengennya ya dimudahkan lah. jangan sampai kayak gini," katanya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Imam Faishal
EditorImam Faishal
Follow Us