LRT di Palembang Sempat Mogok,Ternyata Ini Penyebabnya

Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Perkeretapian mengakui fasilitas Light Rail Transit (LRT) sempat tidak berfungsi alias mogok pada Minggu (12/8). LRT berhenti mendadak ketika LRT Sumatera Selatan itu tengah melintas di Stasiun DJKA menuju ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Tak pelak mogoknya LRT ini menjadi bahan bully oleh warganet. Mereka mengatakan ini bukan kali pertama fasilitas yang dibangga-banggakan oleh pemerintah untuk digunakan saat Asian Games mengalami mogok.
Apalagi di saat mogok, warga diminta oleh pihak manajemen LRT berjalan kaki menuju stasiun terdekat. Maka, pemandangan itu viral di dunia maya. Lalu, apa penjelasan Kementerian Perhubungan?
1. Ditemukan indikasi awal ada masalah pada sistem kelistrikan LRT

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulkifri, mengatakan dari temuan awal, ada shortcircuit pada sistem kelistrikan sarana LRT Sumsel. Karena ada masalah di shortcircuit, maka operasional LRT dihentikan sementara waktu.
Ia mengakui saat operasional LRT dihentikan, manajemen mengevakuasi penumpang secara manual dengan meminta mereka berjalan kaki menuju ke stasiun terdekat. Mereka beralasan, sejak awal pengoperasiannya, LRT mengutamakan faktor keselamatan dan keamanan.
"Saat kejadian shortcircuit tersebut, sistem kelistrikan antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta dimatikan, sehingga operasional LRT berhenti," ujar Zulkifri melalui keterangan tertulis pada Minggu malam kemarin.
Shortcircuit ini terjadi di sistem persinyalan LRT. Sementara, bagi LRT sistem persinyalan menjadi pemandu bagi perjalanan LRT.
"Perjalanan LRT Sumsel yang dikemudikan oleh masinis wajib mematuhi rambu serta notifikasi yang ada di fasilitas persinyalan ini. Apabila persinyalan sudah memberikan panduan berjalan, maka masinis menjalankan LRT, akan tetapi kalau sistem persinyalan masih memberikan panduan berhenti, maka masinis tidak akan menjalankan LRT tersebut," kata Zulkifri lagi.
2. Kemenhub melakukan evaluasi secara keseluruhan

Paska kejadian LRT mogok, Kemenhub kemudian melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap operasionalnya. Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap perbaikan kinerja operasional LRT. Kemenhub meminta maaf atas peristiwa mogoknya LRT tersebut.
"Pemerintah juga berharap agar masyarakat bersabar dan tetap memberikan dukungan LRT Sumsel, sebab ini merupakan hasil karya terbaik putra-putri Indonesia, sehingga LRT bisa menjadi kebanggaan bersama," kata Zulkifri.
3. LRT Jakarta tidak dapat digunakan sebagai moda transportasi Asian Games

Di saat LRT Sumsel sering kali mogok saat pengoperasiannya, masalah lain juga muncul di LRT Jakarta. Fasilitas kebanggaan warga itu tidak dapat digunakan saat Asian Games dihelat minggu ini di Jakarta.
Konfirmasi itu disampaikan oleh Direktur Media dan Public INASGOC, Danny Buldansyah pada Sabtu kemarin.
"Kemungkinan besar memang tidak digunakan," ujar Danny kepada media.
Ia berdalih keterlambatan pengoperasian LRT Jakarta bukan karena LRT Jakarta terlambat disiapkan. Tapi, menurut hasil simulasi menggunakan bus perjalanan atlet dari wisma ke venue-venue pertandingan dianggap lebih efektif.
"Jadi, mereka dijemput di depan Wisma Atlet, sampai langsung ke venue, sehingga enggak ada jalan kaki lagi," kata dia.
Wah, sayang banget ya?