Majelis Hukama Muslimin Akan Gelar Sidang, Paus Fransikus Hadir

Jakarta, IDN Times - majelis Hukama Muslimin (MHM) berencana menggelar sidang reguler ke-16 di Manamah, Bahrain. Direktur Majelis Hukama Indonesia, Muchlis M Hanafi mengatakan sidang eguler itu akan digelar pada 4 November 2022.
"Sidang MHM kali ini akan membahas isu-isu kontemporer umat Islam yang mendesak dan mencari alternatif dukungan dan bantuan kepada masyarakat muslim yang sangat memerlukan," ujar Muchlis dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).
1. Quraish Shihab akan hadir di sidang ke-16 MHM

Dia menjelaskan, cendekiawan ilmu Al-Qur'an, Quraish Shihab juga akan hadir dalam sidang tersebut. Dia mengatakan, Quraish Shihab merupakan salah satu pendiri MHM.
"TGB Dr Zainul Majdi juga akan hadir sebagai salah satu anggota Komite Eksekutif MHM," kata dia.
2. Sidang ke-16 MHM juga akan membahas solusi propaganda yang menyasar umat muslim

Muchlis menerangkan, sidang ke-16 MHM juga akan membahas solusi propaganda yang menyasar umat muslim. Sebab, kata dia, banyak propaganda yang dapat menimbulkan rasa saling memusuhi dan bisa merusak nilai-nilai agama.
"Sidang juga akan membahas solusi dalam menghadapi propaganda yang menyasar masyarakat muslim untuk melakukan perilaku menyimpang dan bertentangan dengan fitrah manusia, serta melawan propaganda yang merusak nilai-nilai agama, serta merusak pemahaman dan konsep tentang keluarga, terutama di kalangan anak muda," kata dia.
3. Paus Fransiskus akan hadir

Lebih lanjut, Muchlis mengatakan, Bahrain ditunjuk sebagai tuan rumah sidang ke-16 MHM berdasarkan hasil kesepakatan pada sidang ke-15. Sidang tersebut diselenggarakan pada November 2021 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Menurutnya, sdihadiri oleh Ketua MHM Ahmad Al-Tayeb, Syekh Al-Azhar, Forum Dialog Bahrain juga akan dihadiri oleh Pemimpin Gereja Katolik Vatikan Paus Fransiskus dan sejumlah tokoh agama-agama dari berbagai belahan dunia.
MHM adalah sebuah badan independen internasional yang didirikan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 2014. Majelis ini beranggotakan sejumlah ulama, orang bijak, dan pakar umat Islam dari pelbagai belahan dunia yang memiliki karakter independen dan moderat.
MHM didirikan bertujuan ikut berkontribusi dalam menciptakan kehidupan damai di tengah masyarakat muslim dan antara pemeluk Islam dengan pemeluk agama lain di masyarakat dunia. MHM juga berupaya mencegah terjadinya konflik dan perang, menebarkan nilai dan budaya dialog, toleransi, perdamaian, dan koeksistensi.