KPAI Imbau Produsen 'Susu Kental Manis' Tak Libatkan Anak dalam Iklan

Apa sebabnya?

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan edaran yang menyebutkan bahwa Susu kental Manis (SKM) bukanlah susu dan berbahaya dikonsumsi oleh bayi dan balita. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memiliki perhatian terhadap edaran ini BPOM ini. 

Pasalnya, pernyataan tersebut menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. KPAI sendiri merasa ada pembiaran dari BPOM dalam hal ini. “Karena belum ada keluhan bahwa SKM ini bukan susu selama ini. Kami melihatnya ini seperti pembiaran,” kata Sitti Hikmawatty selaku komisioner KPAI bidang kesehatan dan Napza pada Rabu (11/7) di kantor KPAI, Jakarta Pusat.

Tak ingin membiarkan kesalahan serupa terjadi, KPAI mengimbau tiga hal ini untuk dilakukan oleh produsen SKM. Pemerintah juga diharap dapat mendorong agar produsen melakukan ketiga hal ini.

1. Menggunakan bahasa yang sederhana

KPAI Imbau Produsen 'Susu Kental Manis' Tak Libatkan Anak dalam IklanDok.IDN Times/Istimewa

Untuk menghindari kesalahan persepsi dari masyarakat terhadap produk SKM, maka produsen diminta memberikan keterangan produk di kemasan dengan bahasa yang sederhana. “Kami merekomendasikan agar penggunaan bahasa harus tegas,” kata Sitti.

Menurutnya, harus jelas tertulis pada kemasan, bahwa produk tidak aman dikonsumsi oleh anak dibawah 60 bulan (5 tahun). “Dan bukan menggunakan bahasa Inggris,” tambah Sitti lagi. Penggunaan bahasa asing dinilai KPAI kadang menimbulkan persepsi yang salah kepada orangtua.

Hal lain yang juga dalam kemasan harus jelas tertera dengan bahasa sederhana adalah pernyataan bahwa SKM bukan susu, karena kandungan susu di dalamnya hanya sedikit. Kalimat pemanis beraroma susu menurut KPAI dapat digunakan.

2. Melarang melibatkan anak-anak dalam iklan SKM

KPAI Imbau Produsen 'Susu Kental Manis' Tak Libatkan Anak dalam Iklanstatic6.com

Menurut KPAI, masyarakat terutama orangtua terkecoh tayangan iklan dari SKM. “Banyak yang tertipu dengan iklan. SKM dilarutkan dengan air kemudian diminum seperti minum susu. Orangtua tidak membaca lagi kandungan yang ada di SKM,” kata Sitti lagi.

SKM selama ini diiklankan seolah sebagai minuman bernutrisi untuk dinikmati keluarga. Padahal nyatanya di dalam SKM kandungan gula jauh lebih banyak. Hal ini berbahaya jika dikonsumsi oleh anak-anak terlalu dini.

Mengingat pada faktanya SKM tidak baik dikonsumsi anak-anak, KPAI juga mengimbau untuk seluruh pihak tidak melibatkan anak-anak dalam program iklan SKM yang akan dipublikasikan.

3. Boleh diperjualbelikan, namun bukan sebagai susu

KPAI Imbau Produsen 'Susu Kental Manis' Tak Libatkan Anak dalam IklanDok.IDN Times/Istimewa

“Gak masalah SKM diperjualbelikan. Tapi bukan sebagai susu,” kata Sitti tegas. “Bisa jadi topping makanan, atau sirup, dan lainnya,” tambahnya. Seperti diketahui, hanya ada 20 persen kandungan susu di dalam SKM.

Hal ini membuat SKM tidak baik dikonsumsi oleh anak-anak terutama yang masih dalam masa Golden Period (sampai 5 tahun). “Golden period harus dipenuhi zat makanan yang kaya akan zat gizi. Sedangkan gula (seperti di dalam SKM) hanya mengandung energi,” kata Sitti.

Menurut Sitti, penamaan suatu produk makanan atau minuman seharusnya tergantung dari kandungan terbanyak dalam produk tersebut. “kalau memang banyaknya gula, yang mungkin sirup,” kata Sitti.

Baca juga: BPOM: Susu Kental Manis Bukan Susu, Jangan Diberikan Kepada Bayi

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya