Pemprov DKI Siap Latih Pendatang Baru Ibukota

Sayangnya, program OK OCE hanya untuk pemilik KTP Jakarta

Jakarta, IDN Times - Lebaran sudah usai. Begitu juga dengan libur panjang. Maka, fenomena yang biasanya terjadi adalah banyaknya pendatang yang ingin mengadu peruntungan di ibukota agar kehidupan mereka lebih baik.

Masalahnya, jumlah penduduk di Jakarta sudah sangat padat. Mengutip data dari Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, jumlahnya mencapai 10,1 juta.

Tetapi, nampaknya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno gak mempermasalahkan kehadiran pendatang baru di ibukota. Ia justru memilih untuk mengantisipasi kedatangan mereka, karena gak mungkin menutup Jakarta bagi para pendatang.

"Saya melihat bahwa Jakarta ini adalah sebuah kota yang terbuka untuk semua. Pak Anies dan saya menyatakan bahwa kami ini datang ke Jakarta juga dulunya dari luar Jakarta," ujar Sandiaga saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Selasa (19/6).

Lalu, apa strategi Pemprov DKI untuk menghadapi para pendatang yang siap menyerbu ibukota dalam waktu dekat?

1. Pemprov akan memberikan pelatihan bagi pendatang 

Pemprov DKI Siap Latih Pendatang Baru IbukotaANTARA FOTO/Galih Pradipta

Alih-alih merasa anti terhadap pendatang baru, Pemprov DKI kali ini terlihat akan melakukan antisipasi. Saat ini, terlihat proses yang tengah berlangsung yakni arus balik dari kampung halaman.

"Insya Allah, kami siap bahwa sekarang kami sudah melihat ada peningkatan jumlah masyarakat yang kembali ke Jakarta. Kami berharap ada antisipasi yang bisa kami lakukan. entah itu dari segi dinas Dukcapil maupun dinas-dinas lain yang terkait untuk memastikan kesiapan," ujar Sandi kemarin.

Ia mengatakan dinas sosial maupun dinas-dinas lainnya diharapkan mampu mengarahkan masyarakat yang gak bisa bertahan di Jakarta agar diberikan pelatihan dan penanganan yang diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan sosial mereka.

2. Pemprov DKI gak bisa membendung pendatang ke Jakarta

Pemprov DKI Siap Latih Pendatang Baru IbukotaANTARA FOTO/Ardiansyah

Sandi tentunya berharap pendatang baru yang tiba di Jakarta adalah mereka yang memiliki keterampilan.

"Dari pengalaman kami, Jakarta adalah kota yang ramah bagi mereka yang memiliki keahilan dan keterampilan tertentu," kata dia.

Sekarang yang jadi permasalahan, bagaimana kalau para pendatang itu gak memiliki kemampuan? Jawabnya, ya akan diberikan keterampilan oleh dinas sosial. Dia berharap dengan meningkatkan keterampilannya, maka harkat hidupnya bisa ditingkatkan.

"Jadi, karena kami gak bisa membendung masyarakat yang ingin datang ke Jakarta, maka yang dapat kami lakukan yakni dengan membekali mereka keterampilan," kata dia.

Cuma yang jadi pertanyaan selanjutnya, apakah semua pendatang itu bersedia diberikan keterampilan? Di mana mereka akan ditampung untuk bekerja setelah dilatih?

3. Program OK OCE hanya bisa diikuti warga Jakarta

Pemprov DKI Siap Latih Pendatang Baru IbukotaANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Mantan Ketua KADIN itu berharap setelah masyarakat diberi pelatihan, maka sebaiknya gak membebani ibukota. Sebaiknya, mereka langsung mencari pekerja agar dapat bertahan hidup.

"Jangan malah menjadi beban masyarakat di sini," kata Sandi.

Usai diberi pelatihan, maka para pendatang baru dibolehkan untuk mendaftar dan ikut serta di program OK OCE milik Pemprov DKI.

"Tentunya, sesuai dengan ketentuan dan pendekatan yang kami lakukan di tiap-tiap gerakan OK OCE yang sudah ada sekarang di level kecamatan," tutur Sandi.

Namun, sayangnya, program tersebut hanya bisa diikuti oleh mereka yang memiliki KTP Jakarta. Lalu, bagaimana dengan pendatang baru? Sandi mengusulkan biar saudara atau kerabat mereka yang bermukim di Jakarta yang ikut. Nanti, kerabatnya itu yang mengajarkan kembali ke para pendatang.

"Kan pasti mereka datang, biasanya dengan saudaranya. Saudaranya kan warga DKI. Jadi, kami ingatkan bahwa mereka kalau misalnya datang ke Jakarta, maka harus mengerti apa yang dibutuhkan di kota ini," kata Sandi.

Topik:

Berita Terkini Lainnya