Kepala BGN Disebut Asyik Main Golf saat Bencana Sumatra, Ini Faktanya

- Kepala BGN Dadan Hindayana mengklarifikasi video main golf
- Dadan mengikuti turnamen golf dan melakukan penggalangan donasi untuk korban bencana Sumatra
- Total donasi yang terkumpul dari turnamen golf mencapai Rp450 juta
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana memberikan klarifikasi terkait dirinya yang disebut main golf di tengah terjadinya bencana di tiga provinsi di Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).
Video terkait Dadan yang disebut main golf viral di media sosial. Sosok yang dianggap Dadan tersebut terlihat menggunakan kacamata hitam dan kaus hijau. Dadan pun terlihat bermain golf bersama rekan-rekannya.
"Diduga Kepala BGN, Dadan Hindayana asyik bermain golf di tengah bencana Sumatra. Gimana tanggapan kalian?" bunyi keterangan di video yang viral tersebut, dikutip IDN Times, Kamis (18/12/2025).
Lantas benarkah itu Dadan? Berikut cek fakta yang dilakukan oleh IDN Times.
1. Dadan tidak menampik sosok di video adalah dirinya

Saat diminta klarifikasi oleh IDN Times, Dadan tidak menyangkal jika sosok dalam video yang bermain golf itu adalah dirinya. Dia mengikuti turnamen yang digelar Persatuan Golf Alumni IPB.
"Minggu, 14 Desember 2025 Persatuan Golf Alumni (IPB) mengadakan turnamen rutin akhir tahun. Kegiatan ini sebagai bagian dari program menjaga silaturahmi di antara sesama alumni IPB," ujar Dadan kepada IDN Times, Kamis sore.
2. Penggalangan donasi bagi korban bencana Sumatra

Namun, dia mengaku tidak sekadar bermain golf, melainkan juga melakukan penggalangan donasi untuk korban bencana Sumatra.
"Tahun 2025 ini turnamen sekalian menggalang dana beasiswa dan bantuan bencana Sumatra. Alhamdulillah terkumpul dana tersebut. Saya sebagai Ketua Dewan Pembina PGA IPB hadir untuk memberikan support untuk teman-teman alumni yang sangat peduli," tutur Dadan.
3. Total donasi yang terkumpul

Dadan mengaku total donasi yang terkumpul dari turnamen golf PGA IPB tersebut mencapai Rp450 juta.
"(Donasi) untuk beasiswa Rp250 juta, untuk bantuan bencana Rp. 200 juta. (Bantuan) langsung ke PIC yang dikenal di Aceh," kata Dadan.
















