Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Masjid Bersejarah di Jakarta dengan Arsitektur Unik

Masjid Istiqlal (IDN Times/Ashari Arief)
Intinya sih...
  • Masjid Agung Sunda Kelapa, dibangun tahun 1960, desain unik tanpa kubah dan bintang bulan.
  • Masjid Angke atau Al-Anwar, salah satu masjid tertua di Jakarta dengan arsitektur perpaduan budaya.
  • Masjid Jami Pekojan, memiliki arsitektur tradisional Jawa dan lampu antik sejak berdiri.

Jakarta, IDN Times - Sebagai kota dengan keberagaman budaya dan sejarah panjang, Jakarta menyimpan banyak jejak peradaban Islam yang terpatri dalam bangunan masjidnya. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid bersejarah di ibu kota ini juga menjadi saksi perkembangan zaman, mulai dari masa kolonial, perjuangan kemerdekaan, hingga perkembangan arsitektur Islam yang kaya akan akulturasi budaya.

Berikut beberapa masjid bersejarah di Jakarta, dikutip dari jurnal Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jumroni, dan beberapa sumber lainnya.

1. Masjid Sunda Kelapa

ilustrasi Masjid Sunda Kelapa (masjid-sundakelapa.id)

Masjid bersejarah di Jakarta pertama ada Masjid Agung Sunda, dibangun pada tahun 1960, masjid ini memiliki desain yang unik, yakni tidak memiliki kubah, beduk, bintang bulan dan sederet simbol yang biasanya terdapat di masjid. 

Menempati area seluas 9.920 meter persegi, Masjid Agung Sunda Kelapa mampu menampung 4.424 jemaah. Ini ditunjang dengan ruang ibadah utama Masjid Sunda Kelapa, Aula Sakinah, dan Serambi Jayakarta.

Masjid Sunda Kelapa terletak di Jl. Taman Sunda Kelapa No.16, Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

2. Masjid Angke

Wikipedia (Ilustrasi Masjid Angke)

Masjid Angke atau dikenal dengan nama Masjid Al-Anwar merupakan salah satu masjid tertua di Jakarta. Sebagaimana tertulis di ambang pintu sebelah timur, Masjid Angke dibangun pada 1761 M, tepatnya pada 26 Sya’ban 1174 H. 

Arsitektur masjid ini memperlihatkan adanya perpaduan yang harmonis antara budaya Bali, Belanda, Jawa, dan Tionghoa. Masjid ini pun lekat dengan tokoh pejuang dan pendiri Jakarta tempo dulu, seperti Pangeran Fatahillah dan Tubagus Angke.

Masjid Angke terletak di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat.

3. Masjid Jami Pekojan atau Masjid An-Nawier

Masjid Jami An-Nawier di Jl. Pekojan Raya, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat. (IDN Times/Siti Nurhaliza)

Masjid Jami Pekojan atau Masjid An-Nawier konon merupakan masjid induk dari masjid-masjid sekitarnya, dan memiliki pengaruh besar dalam penyebaran agama Islam. 

Arsitektur bangunannya menyerupai bagunan tradisional Jawa. Terdapat 4 tiang soko guru pada bagian tengah bangunan sebagai penyangga atap yang berbentuk limas. Kemudian, di langit-langit masjid tergantung satu lampu antik yang telah ada sejak masjid ini berdiri.

Masjid Jami Pekojan terletak di Jalan Pekojan Raya, Kelurahan Pekojan, kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

4. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal (dok. IDN Times/Sunariyah)

Siapa yang tidak tahu masjid Istiqlal? Masjid bersejarah di Jakarta ini mulai dibangun pada 24 Agustus 1961 yang diinisiasi langsung oleh Presiden pertama RI Soekarno. 

Masjid ini memiliki nilai historis bagi bangsa Indonesia. Nama Istiqlal diambil dari bahasa Arab yang berarti “merdeka”. Masjid Istiqlal dibangun untuk menghormati para pejuang yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan, sekaligus sebagai momentum untuk mensyukuri kemerdekaan Indonesia yang diberikan oleh Allah SWT.

Masjid Istiqlal terletak di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat.

5. Masjid Jami Al-Atiq

Dunia Masjid

Masjid Jami Al-Atiq merupakan peninggalan Maulana Hasanuddin, Sultan Banten Pertama.

Masjid yang berdiri pada abad ke-16 ini mempunyai atap bersusun dan lambang panah sebagai simbol bersejarah. Lambang tersebut juga bisa ditemui di beberapa masjid yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur, antara lain Masjid Demak, Masjid Sunan Giri, dan Gresik.

Masjid Jami Al-Atiq berlokasi di Jalan Masjid 1 Kampung Melayu Besar, Jakarta Selatan.

6. Masjid Jami Al-Mansyur

Masjid Al-Mansur (ANTARA/Walda Marison/aa)

Masjid Jami Al-Mansur berdiri pada 1717 oleh Pangeran Cakrajaya. Masjid ini memiliki arsitektur unik di mana kubahnya berbentuk seperti topi baja kompeni, di sepanjang batang menaranya terdapat jendela, dan memiliki menara yang menjulang setinggi 50 m.

Pada masa revolusi, masjid ini digunakan sebagai mobilisasi pejuang KH. Mansur dan pejuang RI untuk berlindung dari tentara NICA, yang masuk dari Pelabuhan Sunda Kelapa yang menyebar ke sekitar Tambora. 

Dikutip dari ANTARA, salah satu peristiwa sejarah yang terjadi di Masjid ini yakni menjadi tempat dikibarkan bendera Merah Putih oleh Guru Mansur di awal masa kemerdekaan Republik Indonesia.

"Penjajah saat itu menangkap Guru Mansur agar menurunkan bendera yang ada di sini," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Mansur, Afiif Ahmadi Mansur. 

Masjid Jami Al-Mansur terletak di Jalan Sawah Lio, Jembatan Lima, Jakarta Barat.

7. Masjid Luar Batang

Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, pada tahun ini membuka pelaksanaan salat Idul Fitri 1143 H. (IDN Times/Melani Putri)

Masjid Luar Batang dulunya merupakan permukiman orang Jawa di luar tembok kota Batavia.

Masjid yang telah berdiri sejak 1739 ini memiliki peran penting sebagai tempat salat orang yang hendak berangkat dan pulang haji.

Masjid Luar Batang berlokasi di tengah perkampungan bernama Luar Batang, Jakarta Utara.

8. Masjid Kampung Baru

Masjid Kampung Baru

Diriwayatkan, Masjid Jami Kampung Baru dibangun oleh imigran muslim dari India-Pakistan bernama Syekh Abu bakar. Masjid ini dibangun pada 1748, dan menjadi salah satu cagar budaya Jakarta.

Masjid Kampung Baru terletak di  Jalan Bandengan Selatan No 34, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

9. Masjid Tambora

Seni Budaya Betawi (Masjid Tambora)

Masjid yang berdiri pada 1761 oleh K. Daeng dan K. Mustajib ini dulunya merupakan kawasan di mana para budak yang berasal dari Sumbawa, NTB didatangkan ke Batavia untuk dipekerjakan.

Nama masjid ini diambil dari salah satu gunung di Sumbawa, yakni Gunung Tambora. Masjid ini terletak di Kelurahan Tambora, Jakarta Barat. 

10. Masjid Al-Islam

Tanah Abang merupakan tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai macam suku dan bangsa, seperti Arab, Cina, India, Jawa, Borneo, dan Sumatra. Di akhir abad ke-18, datang bangsawan ulama dari Minangkabau, yakni Raja Burhanuddin Syaikh al-Masri. 

Dikisahkan bahwa Raja Burhanuddin berkunjung ke pusat perdagangan ramai di Batavia dan melihat banyak para pedagang dari kampungnya yang enggan menunaikan ibadah salat, karena jarak masjid terdekat cukup jauh. Alhasil, ia berinisiatif mendirikan masjid di kawasan tersebut dan berdirilah Masjid Al-Islam pada 1770. 

Masjid Al-Islam terletak di Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Itulah 10 masjid bersejarah di Jakarta dengan arsitektur unik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Sunariyah
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us