Massa Demo Ojol Sepi, Tak Sesuai Janji

- Janji demo diikuti 50 ribu massa
- Realitas lapangan hanya puluhan pengemudi hadir, tapi bersikukuh atas tuntutan pemotongan sepihak dari aplikator
- Klaim Asosiasi Pengemudi Ojol Garda bahwa 50.000 pengemudi akan melakukan demo besar kembali tidak terpenuhi
Jakarta, IDN Times – Jalan Merdeka Selatan terasa lengang, Senin (21/7/2025) siang. Tidak ada hiruk-pikuk massa seperti yang dibayangkan. Hanya puluhan pengemudi ojek online (ojol) di tengah jalan.
Mereka ada yang berdiri di bawah terik matahari, sebagian bersandar pada motor mereka, sebagian lain memegang bendera dan spanduk berisi tuntutan. Ada yang memakai jaket ojol berwarna hijau ada juga yang tidak memakai seragam ojol.
Di tengah kerumunan kecil itu, sebuah mobil komando berdiri mencolok, lengkap dengan pengeras suara dan spanduk bertuliskan “Jangan Serakah! Aplikator Cukup 10% #GAS10%”.
Dari atas mobil, seorang koordinator lapangan (korlap) terus berorasi, memanggil para pengemudi agar mendekat.
“Kami semua korban aplikator ini. Insya Allah sini sini bang. Yang berjuang merapat ke sini,” teriak sang korlap, suaranya menggema di sepanjang jalan yang kosong dari lalu lintas.
“Kita korban aplikator. Nanti massa akan datang dari Kemenaker, merapat ke sini, ada 2 ribu.” imbuhnya.
1. Kontras dengan janji

Namun, hingga petang tidak ada penambahan massa yang datang hingga demo bubar. Realitas di lapangan jauh dari klaim sebelumnya bahwa demo ini akan diikuti oleh sekitar 50 ribu pengemudi transportasi online dari berbagai platform.
Jumlah massa yang hadir hanya mencapai puluhan orang kontras dengan bayangan "gelombang besar" yang disuarakan sejak jauh hari.Meski begitu, mereka bersikukuh, mereka menyuarakan tuntutan soal kejelasan regulasi dan pemotongan sepihak dari aplikator.
2. Klaim 50 ribu massa datang

Asosiasi Pengemudi Ojol Garda mengatakan sebanyak 50.000 pengemudi (driver) ojek online (ojol) dan kurir online lintas platform aplikasi akan melakukan demo.
Aksi tersebut akan dilaksanakan pada hari ini yang mengusung tema sebagai Korban Aplikator Kepung Istana Presiden dan Lumpuhkan Aplikasi Massal atau Offbid Massal Aksi 217 di Istana dan sebagian Jakarta.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Raden Igun Wicaksono mengatakan demonstrasi ini digelar karena tidak adanya tindak lanjut dari pemerintah yang mengatur regulasi transportasi online hingga sudah dua bulan berlalu semenjak para pengemudi transportasi online melakukan aksi damai demo besar ojol pada 20 Mei 2025 dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI.
"Sekitar 50 ribu pengemudi transportasi online secara gabungan roda dua ojol, roda empat driver online dan kurir online lintas platform aplikasi akan melakukan demo besar kembali pada Senin, 21 Juli 2025 dengan menamakan sebagai Korban Aplikator Kepung Istana Presiden dan Lumpuhkan Aplikasi Massal atau Offbid Massal Aksi 217," kata Igun dalam keterangannya, dikutip Senin (21/7/2025)
3. Aksi demonstrasi dijanjikan berlangsung lebih besar dari aksi-aksi sebelumnya

Igun mengimbau kepada masyarakat dan pengguna ojol serta taksi online agar bersiap dan menyesuaikan kebutuhan transportasi hari ini. Sebab, sebagian besar pengemudi online dan kurir online akan mogok massal.
Menurut Igun, aksi demonstrasi hari ini akan berlangsung lebih besar dari aksi-aksi sebelumnya sebagai bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi online dan kurir online.
Pihaknya menilai Kementerian Perhubungan serta Menteri Perhubungan mewakili pemerintah Presiden Prabowo Subianto karena tidak tegas dan tidak responsif serta membiarkan persoalan tuntutan aksi sebelumnya secara berlarut-larut bahkan membuat suatu keputusan kontra produktif, yaitu menaikan tarif ojol hingga 15 persen.
"Aksi 217 bukan aksi terakhir, Agustus hingga Desember 2025 kami akan turun aksi massa secara bergelombang di seluruh Indonesia dengan berbagai aliansi pengemudi online se-Nusantara," jelas Igun.
4. Tuntutan demo ojol

Berikut lima tuntutan yang dibawa driver ojol dalam aksi hari ini:
1. Negara Hadirkan UU Transportasi Online/PERPPU
2. Driver 90 persen, Aplikator 10 persen Harga Mati
3. Pemerintah Buat Peraturan Tarif Antar Barang dan Makanan
4. Audit Investigatif Aplikator
5. Hapus Aceng, Slot, Hub, Multi Oder, Member, Pengkotak-Kotakan dll. Semua driver reguler kembali.