Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Bantah Tuduhan Trump soal Uji Coba Nuklir Diam-diam

ilustrasi area nuklir
ilustrasi area nuklir (pexels.com/Dan Meyers)
Intinya sih...
  • China dorong AS jaga stabilitas dan patuh pada CTBT.
  • Trump tuduh China, Rusia, dan Korea Utara gelar uji coba tersembunyi.
  • Trump menuding tanpa bukti bahwa China, Rusia, Korea Utara, dan Pakistan diam-diam melakukan uji coba nuklir di bawah tanah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pemerintah China membantah tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menuding Negeri Tirai Bambu melakukan uji coba senjata nuklir secara sembunyi-sembunyi. Pada Senin (3/11/2025), juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mao Ning, menegaskan bahwa China tetap konsisten pada kesepakatan tak tertulis antarnegara yang sudah lama berlaku untuk menghentikan seluruh pengujian nuklir.

Mao menuturkan bahwa China senantiasa mematuhi komitmen global untuk menangguhkan aktivitas uji coba senjata nuklir.

“Sebagai negara bersenjata nuklir yang bertanggung jawab, China berkomitmen pada pengembangan damai, mengikuti kebijakan ‘tidak menggunakan lebih dulu’ senjata nuklir dan strategi nuklir yang berfokus pada pertahanan diri, serta mematuhi moratorium pengujian nuklirnya,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa China tidak akan menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dan hanya mempertahankannya sebagai alat pertahanan. Mao kemudian mendesak AS untuk tetap menghormati kesepakatan tanpa uji coba itu, menyusul pengumuman Trump pada Kamis (30/10/2025) yang memerintahkan Departemen Pertahanan melanjutkan pengujian nuklir.

1. China dorong AS jaga stabilitas dan patuh pada CTBT

Bendera China (pexels.com/aboodi vesakaran)
Bendera China (pexels.com/aboodi vesakaran)

Mao meminta AS agar mengambil langkah nyata dalam menjaga rezim perlucutan senjata nuklir internasional serta menegakkan prinsip non-proliferasi demi kestabilan strategis global. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas negara untuk menjaga kepercayaan terhadap sistem keamanan dunia.

Menurut Mao, China siap bekerja sama dengan berbagai pihak demi memperkuat posisi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), perjanjian internasional yang melarang seluruh bentuk ledakan nuklir untuk tujuan apa pun. Ia juga menegaskan bahwa AS sebaiknya menunjukkan kepatuhan nyata terhadap kewajiban di bawah CTBT guna menjaga perdamaian dan keseimbangan global.

AS, China, dan Rusia diketahui telah menandatangani CTBT yang melarang setiap bentuk uji coba nuklir, baik untuk kepentingan militer maupun sipil.

2. Trump tuduh China, Rusia, dan Korea Utara gelar uji coba tersembunyi

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Shealeah Craighead, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Shealeah Craighead, Public domain, via Wikimedia Commons)

Dalam wawancara dengan CBS’s 60 Minutes pada Minggu (2/11/2025), Trump menuding tanpa bukti bahwa China, Rusia, Korea Utara, dan Pakistan diam-diam melakukan uji coba nuklir di bawah tanah.

“Saya tidak ingin menjadi satu-satunya negara yang tidak menguji,” kata Trump seraya menyoroti dugaan aktivitas tersembunyi di beberapa negara tersebut.

AS sendiri belum melakukan uji coba ledakan nuklir penuh sejak 1992. Saat itu menjadi uji terakhir yang dilakukan secara terbuka. Dalam beberapa dekade terakhir, hanya Korea Utara yang diketahui masih meledakkan senjata nuklir secara publik. Rusia terakhir melakukan pengujian pada 1990, sementara China pada 1996, dilansir dari The Times of India.

Meski begitu, Rusia baru-baru ini mengumumkan telah menguji rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik serta drone bawah air bertenaga nuklir yang mampu membawa hulu ledak.

3. AS akan lanjutkan pengujian non-ledakan di era Trump

ilustrasi rudal
ilustrasi rudal (pexels.com/Aseem Borkar)

Pengumuman Trump untuk mengaktifkan kembali pengujian nuklir AS mengejutkan banyak pihak karena disampaikan lewat media sosial, hanya beberapa menit sebelum pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping dalam sebuah konferensi. Saat diwawancarai CBS, ia menegaskan bahwa AS akan menguji senjata nuklir seperti negara lain yang sudah melakukannya.

Di hari yang sama, Menteri Energi AS, Chris Wright, dalam wawancara dengan Fox News menjelaskan bahwa rencana pengujian tersebut tidak melibatkan ledakan nuklir sebenarnya. Ia menyebut jenis pengujian itu hanya mencakup sistem senjata dan tidak menimbulkan ledakan sungguhan, melainkan berfokus pada pemeriksaan mekanisme dan kelistrikan di dalamnya untuk memastikan sistem berfungsi dengan sempurna.

Pernyataan itu memperjelas bahwa AS hanya akan melakukan pengujian teknis, bukan peledakan nuklir aktif. Pemeriksaan ini ditujukan untuk memastikan senjata berfungsi sesuai rancangan tanpa melanggar moratorium uji coba penuh yang telah berjalan lebih dari tiga dekade.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Gubernur Riau Abdul Wahid Sempat Kabur Saat Dilakukan OTT KPK

04 Nov 2025, 23:35 WIBNews