Dirut Transjakarta: Subsidi Terus Dipangkas Kenaikan Tarif Dikaji

- Kinerja makin efisien
- Biaya keekonomian Transjakarta Rp12 ribu jika tak disubsidi
- Tarif Transjakarta tidak naik 20 tahun
Jakarta, IDN Times – Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza mengungkapkan subsidi yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kepada Transjakarta terus menurun seiring meningkatnya efisiensi operasional perusahaan.
“Kalau kita lihat di 2024 itu subsidi per pelanggan Rp9.700. Kalau dilihat dari tahun 2022, karena 2022 masih ada COVID-nya, itu sebenarnya sudah turun dari Rp16.000, terus Rp11.400, ke Rp9.700,” ujar Welfizon, di Balai Kota, Selasa (4/11/2025).
1. Kinerja makin efisien

Menurutnya, penurunan subsidi ini menjadi indikator bahwa kinerja korporasi semakin efisien dan melayani banyak pelanggan.
“Dengan biaya atau pun subsidi yang dialokasikan oleh Pemprov DKI, kita bisa lebih banyak melayani masyarakat. Jadi artinya makin efisien prosesnya,” katanya.
2. Biaya keekonomian Transjakarta Rp12 ribu jika tak disubsidi

Ia menambahkan, saat ini biaya keekonomian Transjakarta diperkirakan mencapai Rp12.000 hingga Rp13.000 per penumpang, dengan komposisi subsidi Rp9.700 dan tarif yang dibayarkan pelanggan Rp3.500.
“Kalau kita bandingkan dengan kota-kota lain di dunia, tarif rata-rata transportasi publik itu sekitar Rp1,5 euro, sementara biaya keekonomian kita Rp0,75 euro. Jadi dari sisi efisiensi, kita sudah berupaya menekan biaya agar makin efisien,” ujarnya.
3. Tarif Transjakarta tidak naik 20 tahun

Welfizon juga menyoroti bahwa tarif Transjakarta sebesar Rp3.500 tidak pernah mengalami kenaikan selama dua puluh tahun.
“Tahun 2005 itu UMP masih sekitar Rp800 ribuan. Selama 20 tahun belum pernah naik tarif,” ucapnya.
Meski begitu, pihaknya masih mengkaji dan mempelajari berbagai aspek termasuk respon publik sebelum mengambil kebijakan terkait kenaikan tarif.
“Kami juga melihat respons publik yang saat ini sedang kami pelajari. Nanti kami akan sampaikan secara resmi terkait data-data detail kajiannya,” kata Welfizon.


















