Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menag Akui Pangeran Saudi Singgung Angka Kematian Jemaah Haji RI Tinggi

Menteri Agama, Nasaruddin Umar ketika mendampingi Presiden Prabowo Subianto menunaikan umrah di Arab Saudi. (Dokumentasi Kementerian Agama)
Intinya sih...
  • Saudi sentil Indonesia soal pemeriksaan medis jemaah haji
    • Arab Saudi kritik pemeriksaan medis jemaah haji Indonesia yang dianggap tidak memadai
    • Prabowo dan Pangeran MBS tak bahas soal kuota haji 2026
    • Saudi akan mengumumkan kuota haji 202

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengakui dalam pembicaraan antara Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), sempat disinggung soal tingginya angka kematian jemaah haji asal Indonesia. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pada 24 Juni 2025, tercatat ada 381 jemaah haji yang meninggal. Sementara, angka yang disinggung oleh kedua pemimpin negara mencapai 14 persen.

"Juga sempat disinggung konsekuensi jemaah haji Indonesia paling tinggi jumlah kematiannya, mencapai 14 persen," ujar Nasaruddin di Kota Makkah, Saudi pada Kamis (3/7/2025).

Namun, pernyataan Pangeran MBS itu, kata Nasaruddin, langsung ditimpali Prabowo dengan menyebut, tingginya jemaah haji Indonesia yang meninggal di Saudi karena sudah menjadi mimpi mereka bisa wafat di Saudi ketika menunaikan ibadah haji.

"Pak Presiden menyampaikan bahwa memang banyak orang Indonesia memilih dan pengen meninggal di Arab Saudi. Raja pun juga ketawa mendengarnya," kata pria yang juga menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Ia menambahkan, permintaan Prabowo ke otoritas Saudi dipenuhi termasuk untuk membangun perkampungan haji. Nasaruddin mengatakan, detail soal perumahan haji akan disampaikan oleh Prabowo langsung.

1. Saudi sentil Indonesia soal pemeriksaan medis jemaah haji

Seorang petugas haji saat membantu beberapa jemaah haji yang lupa jalan pulang menuju tendanya usai lempar jumrah di Mina, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025). (Media Center Haji 2025)

Sebelumnya, Pemerintah Saudi melalui Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta telah melayangkan nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri pada 16 Juni 2025 lalu. Salah satu poin yang disinggung di dalam nota diplomatik tersebut yakni Indonesia dianggap tidak melakukan pemeriksaan medis dan evaluasi kemampuan fisik jemaah haji secara memadai.

Hal itu menyebabkan tingginya jumlah kematiaan jemah haji asal Indonesia. Bahkan, berdasarkan data dari total jemaah haji secara global yang wafat di Saudi, lebih dari separuhnya merupakan jemaah haji Indonesia. Bahkan, angka itu sudah tercapai sebelum momen puncak haji berlangsung.

Otoritas Saudi meminta Kemlu agar segera menyampaikan nota diplomatik itu kepada seluruh pihak terkait penyelenggaraan haji Indonesia, baik kementerian maupun lembaga yang terlibat langsung dalam teknis pelaksanaan ibadah haji.

Namun, Nasaruddin menyebut evaluasi dari Kementerian Haji merupakan evaluasi mingguan tiap penyelenggaraan ibadah haji. Tetapi, pada akhirnya, Pemerintah Indonesia bisa beradaptasi soal perubahan dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025.

"Minggu pertama itu memang banyak masalah karena kan adaptasi dari satu menjadi delapan syarikat ya kan? Nah, jadi banyak perbedaan data. Tapi, pada akhirnya kan terakhir itu Kementerian Haji datang ke daker dan memberikan apresiasi bahwa, alhamdulilah, jemaah haji Indonesia sudah mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam waktu cepat," kata Nasaruddin.

Sehingga, kekhawatiran akan adanya kekacauan lagi ketika pemulangan jemaah haji ke Tanah Air sudah tidak lagi terjadi.

2. Prabowo dan Pangeran MBS tak bahas soal kuota haji 2026

Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud (kanan) ketika menyambut Presiden Prabowo Subianto tiba di Istana pada 3 Juli 2025. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Nasaruddin juga menjelaskan bahwa dalam pertemuan Pangeran MBS dan Prabowo tidak dibahas mengenai kuota haji bagi Indonesia untuk ibadah haji 2026. "Yang jelas gak ada membahas kuota. Gak ada membahas siapa penyelenggara (ibadah haji) tahun depan. Sebab, itu kan urusan internal kita kan," kata Nasaruddin.

Padahal, Saudi akan mengumumkan kuota haji 2026 lebih awal yakni Juli 2025. Pada musim haji 2025, Indonesia mendapat kuota mencapai 221 ribu jemaah. Kuota itu terbagi menjadi 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.

Ia menambahkan, terkait penyelenggaraan ibadah haji 2026, kata Nasaruddin, pemerintah masih menunggu undang-undang baru.

3. Prabowo dan Pangeran MBS berbincang akrab saat di Saudi

Menteri Agama, Nasaruddin Umar ketika mendampingi Presiden Prabowo Subianto menunaikan umrah di Arab Saudi. (Dokumentasi Kementerian Agama)

Di dalam kunjungan bilateral itu, Nasaruddin menyebut Pangeran MBS terlihat sangat riang dan terbuka. Gestur seperti itu, kata Nasaruddin, tidak ditunjukkan kepada kepala negara lainnya.

"Kalau dengan Pak Prabowo to the point sampai ngakak ya. Ketawa-ketawa terbahak-bahak. Jadi, itu merupakan tanda-tanda kebaikan bahwa (relasi) kedua negara ini sangat bagus untuk ke depannya," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us