Menag Ungkap Gaya Diplomasi Prabowo ke Saudi, Cairkan Suasana Tegang
- Prabowo membuat Mutra Mahkota dan menteri Saudi tertawa
- Prabowo juga menceritakan Mbah Moen wafat di Tanah Suci
- Pemerintah Arab Saudi mengapresiasi Indonesia karena jemaah haji Indonesia paling tertib
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkap salah satu momen penting dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto dengan Kerajaan Arab Saudi beberapa hari lalu. Menag menceritakan gaya Prabowo berdiplomasi dengan putra Mahkota, Mohammed bin Salman Al Saud (MBS).
Menag meyebut ada beberapa kali pertemuan Prabowo dengan Pangeran Mohammed bin Salman. Pertemuan pertama berlangsung tegang dan sangat formal. Dia melihat Pangeran Mohammed tidak tersenyum sama sekali ketika rombongan pemerintah Indonesia tiba.
"Bayangkan ada empat kali pertemuan dalam satu hari, antara Presiden dengan Raja Saudi Arabia, sebagai Putra Mahkota, sekaligus sebagai Perdana Menteri, dan juga representasi dari pada pemerintah tertinggi Saudi Arabia," kata Nasaruddin saat sambutan penutupan operasional penyelenggaraan haji 2025 di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (14/7/2025).
"Tapi setelah Bapak Presiden Prabowo pintar sekali berdiplomasi, ada satu pernyataan dalam bahasa Inggris ya, mengatakan 'meskipun umur Adinda itu lebih muda dari saya, tetapi Adinda adalah penguasa Tanah Haram, Haramain, maka kami harus respect, angkat topi terhadap kehebatan Saudi Arabia, menjadi pelayan-pelayan umat'," lanjut Menag.
1. Prabowo membuat Mutra Mahkota dan menteri Saudi tertawa
Mendengar ucapan itu, spontan para menteri Arab Saudi menyambut dengan tepuk tangan. Pangeran Salman pun terlihat mulai lebih santai.
Bahkan, Pangeran Salman dan para menterinya tertawa dengan guyonan yang dilontarkan Prabowo. Kala itu, Pangeran Salman memberikan atensi kepada pemerintah Indonesia terkait masalah jemaah haji Indonesia paling banyak meninggal dunia saat ibadah haji.
"Raja menyampaikan laporan yang disusun oleh Menteri Haji, begitu banyaknya jemaat haji Indonesia sampai kontribusi terbesar jumlah jemaat haji yang wafat adalah 14 persen, 14 persen jemaah haji yang wafat di Saudi Arabia dari Indonesia," kata Menag.
"Kemudian ditanggapi lagi oleh Pak Presiden, 'ya kami bisa mengerti bapak, karena memang cita-citanya jemaah haji Indonesia itu kebanyakan dari mereka ingin meninggal di Makkah'. Jadi semua terpingkal-pingkal ketawa," sambung Menag.
2. Prabowo menceritakan Mbah Moen wafat di Tanah Suci
Menag pun menceritakan momen Prabowo menyebut gurunya, Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen, meninggal dunia di Tanah Suci ketika berumur 90 tahun. Mbah Moen sempat dilarang pergi berhaji karena sudah usia lajut, tapi memaksakan diri pergi ke Tanah Suci.
"Sampai Pak Presiden pun memberikan satu contoh, 'contohnya guru saya, Kiai Haji Maimun Zubair, lebih 90 tahun umurnya, dinasihati jangan berangkat ke Tanah Suci, tidak. Dia memilih berangkat. Ya kalau meninggal di Tanah Suci itu lebih afdal," ungkapnya.
3. Prabowo bergembira saat kunjungan di Saudi
Selain itu, Menag juga mengungkapkan Prabowo sangat bergembira selama kunjungan di Saudi. Apalagi, pemerintah Arab Saudi mengapresiasi Indonesia karena jemaah haji Indonesia paling tertib.
"Paling sedikit melakukan pelanggarannya, paling tertib, pokoknya dipujilah sama pemerintah Saudi," ujar Menag.
Selama kunjungan di Saudi, Prabowo tidak hanya membahas penyelenggaraan haji, tetapi juga membahas kerja sama bidang ekonomi serta hubungan bilateral dengan berbagai aspek.
"Tapi Bapak Presiden alhamdulillah sangat bahagia saat itu," ujar Menag.
