Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkes Marah Dokter PPDS Dicaci hingga Dipanggil dengan Nama Hewan

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan paparan di Konferensi Pers: Nota Keuangan & RUU RAPBN 2023 pada Selasa (16/8/2022). (youtube.com/Ministry of Finance Republic of Indonesia)
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan paparan di Konferensi Pers: Nota Keuangan & RUU RAPBN 2023 pada Selasa (16/8/2022). (youtube.com/Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin marah melihat fakta adanya praktik perundungan terhadap dokter PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di sejumlah rumah sakit milik Kementerian Kesehatan.

Budi ingat dalam pidato yang disampaikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada sidang tahunan MPR/DPR, Jokowi merasa sedih bahwa demokrasi digunakan untuk mengeluarkan cacian dan amarah.

"Saya terkejut melihat ternyata yang disampaikan bapak presiden terjadi, dan kita lihat secara kasat mata ada yang sangat kasar ngomong mengenai binatang ke bahkan yang rendah di kelasnya dan hukum tanpa aduan yang harus diikuti," ujar Budi melalui konferensi pers, dipantau dari YouTube Kemenkes, Kamis (17/8/2023).

 

1. Cacian dan makian dalam proses pendidikan

ilustrasi kekerasan terhadap anak. (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi kekerasan terhadap anak. (IDN Times/Mardya Shakti)

Budi mengatakan praktik perundungan yang terjadi di rumah sakit bukan hanya cacian namun juga adanya biaya lain yang tidak ada hubungan dengan proses pendidikan dokter spesialis.

"Harus mencakup beli ini itu harus sewa hingga keluar uang puluhan bahkan ratusan juta dan ini terjadi di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan. Kita tidak mungkin membiarkan rumah sakit yang milik Kementerian Kesehatan terjadi praktik-praktik yang tidak berbudi luhur, penuh makian dan memanggil juniornya dengan nama hewan," ujar Budi.

2. Budi yakin masih banyak dokter yang baik

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)
ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Budi percaya masih banyak dokter senior dan guru-guru yang memiliki budi bekerti dan menjadi panutan dengan melayani dan bekerja secara profesional.

"Hanya ini ada segelintir oknum saja, tapi karena masih selalu dibiarkan maka kita akan rapikan sekarang dengan tegas agar tidak terjadi lagi. Mudah-mudahan kedepannya semua rumah sakit pendidikan akan menjadi panutan," ujar Budi.

3. Kemenkes terima 91 aduan perundungan

ilustrasi Hotline (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi Hotline (IDN Times/Aditya Pratama)

Kementerian Kesehatan menemukan 91 aduan perundungan terhadap dokter PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di rumah sakit milik Kemenkes.

"Belum satu bulan kami sudah menerima 91 aduan peruntungan di kanal laporan Kemenkes, data antara tanggal 20 Juli hingga 15 Agustus 2023 pukul 16.00 WIB. Dari laporan tersebut, ada 44 laporan di rumah sakit yang dikelola Kemenkes" ujar Inspektur Jenderal, Murti Utami.

Murti menambahkan laporan adanya perundungan juga ditemukan di RSUD di 6 provinsi sebanyak 17, kemudian ada 16 laporan dari fakultas kedokteran di 8 provinsi. Lalu sebanyak 6 laporan perundungan dari rumah sakit di universitas, dan satu laporan RS TNI/Polri, dan satu laporan dari swasta.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Dwifantya Aquina
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us

Latest in News

See More

Mendagri Ungkap Alasan Pembina Posyandu Harus Istri Kepala Daerah

22 Sep 2025, 21:31 WIBNews