Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkes Ungkap Hasil CKG, 95,8 Persen Usia Dewasa Mager

Suasana hari pertama pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), salah satunya di Puskesmas Tanah Abang, Senin (10/2/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)
Suasana hari pertama pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), salah satunya di Puskesmas Tanah Abang, Senin (10/2/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)
Intinya sih...
  • Sebanyak 50,5 Juta warga sudah Ikuti CKG Program
  • Meningkatnya partisipasi publik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 50,5 juta peserta mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Partisipasi besar pada program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo ini sekaligus mengungkap gambaran kesehatan masyarakat, yakni tingginya proporsi warga dewasa yang kurang aktivitas fisik alias malas gerak (mager) mencapai 95,8 persen.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, keberhasilan partisipasi masyarakat menunjukkan meningkatnya kesadaran publik, sekaligus membuka ruang besar untuk memperkuat program promotif dan preventif.

“Pencapaian lebih dari 50,5 juta peserta merupakan tonggak penting bagi upaya kesehatan nasional. Namun data CKG juga memberi peringatan serius bahwa aktivitas fisik dan pola hidup sehat harus semakin menjadi prioritas bersama,” ujar Menkes Budi di Jakarta, Selasa (5/11/2025).

1. Sebanyak 50,5 juta warga sudah Ikuti CKG

Suasana hari pertama pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), salah satunya di Puskesmas Tanah Abang, Senin (10/2/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)
Suasana hari pertama pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), salah satunya di Puskesmas Tanah Abang, Senin (10/2/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Program CKG yang berlangsung sejak 10 Februari hingga 4 November 2025 mencatat partisipasi publik yang luar biasa. Dari 53,6 juta pendaftar, sebanyak 50,5 juta orang telah mengikuti pemeriksaan kesehatan.

Kegiatan CKG umum mencatat 34,3 juta kehadiran peserta, sedangkan CKG sekolah diikuti oleh 16,2 juta peserta yang hadir.

2. Meningkatnya partisipasi publik

Suasana Puskesmas Tanah Abang saat CKG Ulang Tahun dimulai pada Senin (10/2/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Suasana Puskesmas Tanah Abang saat CKG Ulang Tahun dimulai pada Senin (10/2/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Budi mengatakan, keberhasilan partisipasi masyarakat menunjukkan meningkatnya kesadaran publik sekaligus membuka ruang besar untuk memperkuat program promotif dan preventif.

“Pencapaian lebih dari 50,5 juta peserta merupakan tonggak penting bagi upaya kesehatan nasional. Namun data CKG juga memberi peringatan serius bahwa aktivitas fisik dan pola hidup sehat harus semakin menjadi prioritas bersama,” ujar Budi.

3. Instrumen strategis untuk deteksi dini

Layanan CKG di Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Layanan CKG di Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Menkes mengatakan, CKG bukan sekadar pemeriksaan massal, tetapi merupakan instrumen strategis untuk deteksi dan tata laksana dini penyakit. Semakin dini penyakit ditangani dan diobati, maka peluang sembuh menjadi lebih baik sehingga seseorang akan terhindar dari penyakit katastropik dan kecacatan bahkan kematian.

“Program ini bukan hanya soal jumlah peserta, tapi bagaimana hasilnya kita gunakan untuk memperkuat kebijakan, layanan kesehatan, dan intervensi di masyarakat,” kata Budi.

4. Masalah balita dan anak sekolah paling banyak gigi tidak sehat

Menkomdigi Meutya Hafid menghadiri Kick Off Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah SMPK Penabur Gading Serpong Tangerang, Banten pada Senin (4/8/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)
Menkomdigi Meutya Hafid menghadiri Kick Off Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah SMPK Penabur Gading Serpong Tangerang, Banten pada Senin (4/8/2025) (IDN Times/Lia Hutasoit)

Temuan serupa juga terlihat dalam kelompok usia lain. Pada bayi baru lahir, ditemukan risiko kelainan saluran empedu 18,6 persen berat badan lahir rendah sebanyak 6,1 persen dan penyakit jantung bawaan kritis 5,5 persen

Pada balita dan anak prasekolah, ditemukan masalah gigi tidak sehat 31,5 persen, stunting 5,3 persen dan wasting 3,8 persen masih mendominasi. Sementara di kalangan remaja dan pelajar, ditemukan aktivitas fisik kurang 60,1 persen, karies gigi 50,3 persen, dan anemia 27,2 persen yang menunjukkan pola hidup tidak aktif sudah terbentuk sejak usia muda.

Pada kelompok lansia pun tak luput dari perhatian. Sebanyak 96,7 persen tercatat kurang aktivitas fisik dan 37,7 persen mengalami hipertensi.

Budi menambahkan, hasil CKG akan digunakan untuk memperkuat kebijakan kesehatan dan promosi gaya hidup sehat di masa mendatang.

“Kita ingin masyarakat bukan hanya sembuh dari penyakit, tapi mampu menjaga kesehatannya secara berkelanjutan,” ujar Menkes.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Terbukti Langgar Etik, Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio Tak Dipecat

05 Nov 2025, 14:24 WIBNews