Mensos: 7,3 Juta Peserta PBI BPJS Kesehatan Dicoret dari Daftar Penerima

- Gus Ipul mencoret 7,3 juta peserta PBI JKN yang sudah sejahtera.
- Peserta baru akan digantikan dari masyarakat tidak mampu berdasarkan DTSEN,
- Bansos 1,3 juta KPM terancam dialihkan karena gagal transfer.
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mengumumkan 7,3 juta peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) atau BPJS Kesehatan dicoret dari daftar penerima.
"Dari 96,8 juta peserta PBI JKN, berdasarkan DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional) terdapat 7,3 juta peserta dinonaktifkan dikarenakan tidak terdaftar di DTSEN dan sudah sejahtera," ucap pria yang akrab disapa Gus Ipul, di gedung Kemensos, Rabu (18/5/2025).
1. Digantikan peserta baru

Gus Ipul menerangkan penonaktifan tidak mempengaruhi kuota nasional karena akan digantikan dengan peserta baru dari masyarakat yang kondisinya tidak mampu berdasarkan DTSEN.
"Apabila dari 7,3 juta data non aktif tersebut ternyata orangnya ditemukan dalam kondisi tidak mampu atau sedang menderita penyakit kronis yang mengancam keselamatan jiwa, maka pemerintah dapat mengajukan reaktivasi kepesertaan melalui aplikasi SIKS yang disediakan oleh kementerian sosial," ucapnya.
2. Bansos 1,3 juta KPM terancam dialihkan karena gagal transfer

Selain meninonaktifkan jutaan PBI, Mensos juga akan mengalihkan bansos 1,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akibat rekening yang tidak aktif atau tidak valid. Menurut Gus Ipul, Kementerian Sosial (Kemensos) mengalami gagal bayar saat melakukan transfer bantuan kepada 1.323.459 KPM. Ia menegaskan bahwa proses penyaluran bansos terhambat karena sejumlah kendala teknis pada rekening penerima.
“Jadi saya ulang, terdapat 1,3 juta calon penerima yang masih mengalami kendala dalam penyaluran. Karena beberapa hal, pertama rekening tidak aktif atau rekening tidak ditemukan,” kata Gus Ipul.
3. Beda nama dan nomor rekening

Gus Ipul menambahkan, selain rekening tidak aktif, perbedaan antara nama penerima dan nomor rekening juga menjadi penyebab utama kegagalan transfer.
“Kalau ada nama dan nomor rekeningnya berbeda, maka kita tidak bisa salur, atau gagal transfer,” ujarnya.