MPLS di Jabar Libatkan TNI-Polri, Menteri PPPA: Gak Sampai Segitu Juga

- Banyak cara menggelar MPLS lainnya yang bisa dilakukan. Kebijakan ini kembali pada kebijakan setiap sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan siswanya.
- Di Jabar, anggota TNI masuk sekolah selama lima hari untuk memberikan pendidikan karakter Panca Waluya terkait dengan wawasan kebangsaan dan bela negara.
- Program MPLS diharapkan bisa membangun semangat dan karakter siswa baru dalam lima hari, sehingga memiliki tekad untuk menjadi generasi Panca Waluya.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menanggapi adanya keterlibatan TNI dan Polri, dalam proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS di tinggkat SMA Jawa Barat.
Kebijakan ini dicetuskan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, namun menurut Arifah, sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan, meski tiap daerah punya perspektif berbeda untuk mendisiplinkan anak.
"Itu kebijakan dari sekolah masing-masing, tetapi sebetulnya gak sampai segitu juga ya, mungkin mereka punya perseptif yang berbeda untuk meningkatkan disiplin anak-anak," kata Arifah di Kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025).
1. Banyak cara menggelar MPLS yang bisa dilakukan

Menurut Arifah, banyak cara menggelar MPLS yang bisa dilakukan.
Namun, kata Arifah, hal itu kembali lagi pada kebijakan setiap sekolah, untuk meningkatkan kedisiplinan siswanya.
2. Materinya tentang bela negara

Di Jabar, anggota TNI masuk sekolah-sekolah selama lima hari, untuk memberikan pendidikan karakter Panca Waluya.
Penekanan utama materi pendidikan karakter, yaitu terkait wawasan kebangsaan dan bela negara. Anggota TNI AD mulai masuk sekolah pada 14 Juli 2025.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, mengatakan pelibatan TNI dalam kegiatan MPLS bukan untuk memberikan pelatihan ala militer, melainkan sebagai bagian dari upaya membentuk karakter generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan nasionalisme.
"Kami kolaborasi dengan TNI, jadi bukan militeristik. Karena materinya adalah materi bela negara, materi wawasan kebangsaan, agar mereka punya tekad untuk menjemput masa depan," ujar Herman, Sabtu, 12 Juli 2025.
3. Jiwa kebangsaan diklaim bisa lahir dalam lima hari

Program ini, kata Herman, merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Pemprov Jabar dengan TNI AD. Prajurit TNI akan hadir di setiap sekolah untuk memberikan materi yang bersifat membangun semangat dan karakter siswa baru.
"Nanti TNI memberikan motivasi, inspirasi, mendampingi agar anak semangat, sekolah lebih optimal. Kami berharap MPLS bukan untuk adaptasi saja, tapi jadi magic moment anak punya tekad untuk jadi generasi Panca Waluya," ungkapnya.