Muhadjir Bicara Hak Pendidikan Ribuan Santri Ponpes Al Zaytun

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan santri Ponpes Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tetap harus mendapatkan haknya.
Muhadjir meminta, polemik Ponpes Al Zaytun harus ditangani dengan langkah-langkah tepat. Saat ini, ada 4.985 santri pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah yang menempuh pendidikan di Ponpes Al Zaytun.
“Harus dipastikan bahwa penyelenggaraan pendidikan di sana dapat berlangsung dan berlanjut, tidak akan terganggu atau paling tidak, tidak terlalu terganggu oleh adanya masalah tersebut,” ujar Muhadjir dalam keterangannya, dikutip Sabtu (1/7/2023).
1. Pihak berwajib tetap harus melakukan penindakan

Meski begitu, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta pihak berwajib tetap mengambil tindakan tegas jika terdapat temuan pidana atau tindakan yang bertentangan dengan Pancasila di Ponpes Al Zaytun.
Pemerintah, kata dia, harus belajar dari penanganan kasus Ponpes Assidiqiyah Jombang. Oleh karena itu, dia mendorong semua pihak bisa memisahkan persoalan pidana dan entitas pendidikan.
“Kita harus belajar dari penanganan kasus Pondok Pesantren Assidiqiyah Jombang. Seluruh pihak harus mau bekerja sama mendorong penegakan hukum terhadap oknum dan memisahkan antara persoalan pidana dan entitas pendidikan,” kata dia.
2. Pendidikan harus berjalan normal

Muhadjir juga meminta pendidikan di Ponpes Al Zaytun tetap berjalan normal meski nanti ada oknum yang diamankan oleh penegak hukum.
“Setelah oknum diamankan, satuan pendidikan tetap bisa berjalan secara normal,” ujar dia.
3. Minta orangtua santri tetap tenang

Lebih lanjut, Muhadjir menghimbau para orangtua, wali, dan santri, tetap tenang menyikapi polemik ini. Para wali diminta tak perlu gelisah terhadap masa depan pendidikan anak mereka.
Dia menegaskan pemerintah akan tetap menjamin keberlangsungan pesantren agar hak atas pendidikan kepada para santri tetap didapat.
“Tenang saja, jangan ikut merasa gelisah. Jadi ibarat kita akan menarik rambut di dalam tepung, jangan sampai tepungnya berhamburan. Itu prinsip yang akan kita lakukan. Keberlanjutan pesantren tetap akan kita jaga,” kata Muhadjir.