Banda Aceh Hanya Mampu Angkut 180 Ton Sampah Per Hari ke TPA Regional

Banda Aceh produksi sampah 230 ton per hari

Banda Aceh, IDN Times - Sampah masih menjadi salah satu permasalahan serius yang dihadapi Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh khususnya Kota Banda Aceh.

Bahkan, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dimiliki Kota Banda Aceh sudah tidak mampu lagi menampung barang sisa pemakaian tersebut.

Hal itu diakui oleh Kepala Seksi Teknologi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh.

1. Produksi sampah di Kota Banda Aceh sampai 230 ton per hari

Banda Aceh Hanya Mampu Angkut 180 Ton Sampah Per Hari ke TPA Regionalsampah di TPA Cipeucang Tangsel (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Ia mengatakan, dalam sehari ibu kota Provinsi Aceh tersebut mampu menghasilkan sampah mencapai 230 ton.

“Kita ketahui bersama kalau TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Banda Aceh kita menghasilkan 230 ton sampah setiap harinya,” kata Rosdiana.

Sementara itu, DLHK3 Banda Aceh mencatat, sampah yang diproduksi di Banda Aceh selama Januari hingga Mei 2021 mencapai 36.004,6 ton. Sedangkan di tahun 2020, dari Januari hingga Desember, tercatat 80.657,82 ton.

2. Hanya mampu mengangkut 180 ton ke TPA regional

Banda Aceh Hanya Mampu Angkut 180 Ton Sampah Per Hari ke TPA RegionalDok.IDN Times/Istimewa

Rosdiana menyampaikan, dari 230 ton sampah yang diproduksi per hari, petugas hanya mampu mengangkut sekitar 180 ton untuk dipindahkan ke TPA regional yang ada di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar per harinya.

Berdasarkan jumlah itu, artinya masih ada lebih kurang 50 ton sampah yang tertinggal setiap harinya di TPA milik Pemerintah Kota Banda Aceh.

3. Sampah plastik masih menjadi problem besar, pasar tradisional penghasil terbanyak

Banda Aceh Hanya Mampu Angkut 180 Ton Sampah Per Hari ke TPA RegionalTPA Tamangapa, Antang, Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Meski tidak mengetahui secara pasti sampah jenis apa yang paling dominan, namun diakui bahwa sisa pemakaian plastik menjadi permasalahan serius.

Pasar tradisional pun dikatakan Kepala Seksi Teknologi Pengelolaan Sampah DLHK3 Banda Aceh, sebagai penghasil terbesar sampah.

“Berbicara tentang pasar tradisional, memang benar bahwa menjadi penghasil limbah atau kantong plastik terbesar,” ujarnya.

Baca Juga: Pekan Depan, PSMS akan Jajal Persiraja di Banda Aceh

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya