Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

NasDem Minta Gaji dan Tunjangan Sahroni-Nafa Urbach Dibekukan

Ahmad Sahroni
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendesak penegak hukum tahan Silfester. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Fraksi Partai NasDem DPR RI meminta gaji, tunjangan, dan seluruh fasilitas yang melekat pada kedua kadernya di DPR RI, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, dibekukan setelah keduanya resmi dinonaktifkan sebagai anggota legislatif.

Hal ini menindaklanjuti Surat DPP Partai NasDem Nomor 168-SE/DPP-NasDem/VIII yang menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, terhitung sejak Senin (1/9/2025).

“Fraksi Partai NasDem DPR RI meminta penghentian sementara gaji, tunjangan, dan seluruh fasilitas bagi yang bersangkutan, yang kini berstatus nonaktif, sebagai bagian dari penegakan mekanisme dan integritas partai,” kata Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam keterangan resmi, Selasa (2/9/2025).

Penonaktifan status keanggotaan Sahroni dan Nafa Urrbach mulai ditindaklanjuti Mahkamah Partai NasDem. Nantinya akan diterbitkan keputusan yang bersifat final, mengikat, dan tidak dapat digugat.

Menurut Viktor, seluruh langkah yang diambil Fraksi Partai NasDem merupakan bagian dari upaya memastikan mekanisme internal partai dijalankan secara transparan dan akuntabel.

Fraksi NasDem mengajak seluruh pihak tetap menjaga keutuhan dan persatuan bangsa dengan mengedepankan dialog, musyawarah, serta penyelesaian perbedaan secara konstruktif, sehingga kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif tetap terjaga.

“Mari bersama merajut persatuan dan menguatkan spirit restorasi demi membangun masa depan Indonesia yang lebih baik,” kata dia.

Diketahui, video sejumlah anggota DPR RI termasuk Eko Patrio dan Uya Kuya berjoget di sela rangkaian Sidang Tahunan MPR, Jumat, 15 Agustus 2025, menuai gelombang kritik. Publik mengaitkan video itu dengan isu kenaikan gaji dan tunjangan fantastis yang diterima wakil rakyat.

Sementara itu, publik juga marah terhadap Sahroni karena mengeluarkan statement yang kurang pantas sebagai anggota DPR RI. Ia mengatakan masyarakat yang menyerukan pembubaran DPR sebagai "orang tolol sedunia".

"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," cetus Sahroni," kata Sahroni usai Kunjungan Kerja (Kunker) di Polda Sumut, Jumat, 22 Agustus 2025.

Adapun, Nafa Urbach juga menjadi amukan warga setelah mendukung terhadap tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan. Ia beralasan banyak anggota DPR dari luar kota membutuhkan tempat tinggal dekat Senayan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us