Omicron di Indonesia Meroket, Total Ada 506 Kasus

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mencatat penambahan konfirmasi positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi pada Senin (10/1/2021).
Sehingga, Nadia menjelaskan, total konfirmasi positif Omicron di Tanah Air menjadi 506 kasus.
"Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), di mana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, 84 kasus merupakan transmisi lokal," papar Nadia dalam siaran tertulis, Rabu (12/1/2021).
1. Kasus harian meningkat dua kali lipat

Nadia mengungkapkan selain kasus konfirmasi, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan, sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapatkan dari S Gene Target Failure (SGTF)
"Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian dimana dari se jumlah 454 menjadi 802, naik hampir dua kali lipat" imbuh Nadia.
2. Siap-siap hadapi gelombang Omicron

Nadia menambahkan masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang Omicron. Mengingat, kata dia, karakteristik Omicron yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat.
“Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi Omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi” terang Nadia.
3. Kemenkes gencarkan telemedicine

Namun, dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit.
Untuk itu, lanjut Nadia, pihaknya akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.
“Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin” ucap Nadia.
4. Pemerintah mulai vaksinasi booster lansia

Nadia menambahkan, Kemenkes akan meningkatkan tracing menjadi lebih dari 30 per kasus positif. Selain itu, juga akan dilakukan pemeriksaan WGS pada level komunitas dengan target 1.700 sampai 2.000 WGS setiap bulannya.
"Pemerintah juga memulai vaksinasi booster COVID-19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas, untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari COVID-19 termasuk Omicron," katanya.