Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Otak Pembunuhan Bos Pelayaran di Gading Sempat Pura-pura Kesurupan

Rilis kasus penembakan bos pelayaran (Dok. Polda Metro Jaya)

Jakarta, IDN Times - Rekonstruksi kasus pembunuhan berencana seorang pengusaha pelayaran logistik Sugianto (51) dilakukan pihak kepolisian pada Selasa (25/8/2020) di objek TKP Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Korban tewas tewas pada Kamis, 13 Agustus 2020 setelah beberapa kali ditembak dari atas sepeda motor.

Ternyata, otak dari penembakan ini adalah karyawati korban yakni NL (35) yang bekerja sebagai admin keuangan. Motif tersangka adalah karena sakit hati dan kerap diajak bersetubuh dengan korban.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan bahwa, saat kejadian, NL masih ada di dalam kantor dan tak ada gelagat mencurigakan yang ditunjukkan NL saat korban terbujur kaku setelah ditembak.

"Ada, masih ada di dalam ruang kerja. NL masih bersama-sama kita saat olah TKP," kata dia usai rekonstruksi di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/8/2020).

1. Saat olah TKP, NL bahkan turut mendampingi polisi

Rilis kasus penembakan bos pelayaran (Dok. Polda Metro Jaya)

Polisi menjelaskan, tak ada gelagat aneh yang ditunjukkan oleh NL saat kejadian itu berlangsung. NL juga diketahui sebagai salah satu karyawan terdekat korban yang bisa menjelaskan seluk beluk permasalahan perusahaan dan bisnis yang dijalankan korban.

"Saat kejadian, NL belum berstatus mantan karyawan, jadi masih karyawan pada saat kejadian," kata dia.

2. NL masih terlibat dalam proses pemakaman korban

Rilis kasus penembakan bos pelayaran (Dok. Polda Metro Jaya)

Bukan hanya menutupi kesahannya saat olah TKP, NL juga ternyata masih terlibat dalam pengurusan makam Sugianto.

"Jadi kembali lagi untuk tersangka NL ini dari awal kejadian itu masih bersama pihak kepolisian, dari awal mulai olah TKP, penyampaian keterangan, sampai kepengurusan makam korban pun, NL masih ikut terus," kata dia.

3. NL sempat pura-pura kesurupan dan sebut ini masalah persaingan bisnis

Rekonstruksi kasus penembakan bos pelayaran di Polda Metro Jaya (Dok. IDN Times/Istimewa)

Kecurigaan polisi mulai timbul saat NL kerap memberikan keterangan yang tidak sesuai dan berubah-ubah. Selain itu, ada indikasi bahwa NL menyampaikan keterangan bohong.

"Kemudian juga dari gelagat yang pura-pura kesurupan itu menjadi salah satu pertimbangan penyelidikan kami yang kita dalami," ujarnya.

Saat berperilaku seperti kesurupan, NL mengatakan bahwa masalah ini adalah soal persaingan bisnis. Namun, ketika di tes ternyata NL berbohong.

4. Ada 44 adegan dalam rekonstruksi pembunuhan berencana ini

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus (Dok. Humas Polda Metro Jaya)

Dalam kesempatan yang sama Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan bahwa rekonstruksi kasus pembunuhan bos pelayaran sudah selesai digelar di dua TKP. Terdapat 44 adegan yang reka ulang langsung oleh para tersangka.

"Total ada 44 adegan kita lakukan dan terbagi dalam beberapa tahapan-tahapan," kata Kombes Pol Yusri Yunus.

Yusri juga menjelaskan bahwa rekonstruksi tersebut terbagi jadi tiga kategori, mulai dari perencanaan pembunuhan, eksekusi dan tahap paska eksekusi berlangsung.

"Kita tahu bahwa fungsi rekon adalah bagaimana kita menggambarkan terjadinya suatu peristiwa pidana dengan cara meragakan para saksi-saksi dan tersangka-tersangka ini meragakan apa yang sudah dia tuangkan dalam BAP," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us