Pelaku Ledakan SMAN 72 Bertindak Sendiri, Tak Tergabung Jaringan Teror

- Pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara berinisial F bertindak sendiri dan tidak tergabung dengan jaringan teror.
- Penyidik menetapkan F sebagai anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang tertarik pada konten kekerasan dan hal-hal ekstrem.
- Ledakan terjadi di area masjid sekolah saat kegiatan salat Jumat, tanpa korban meninggal dunia namun 96 orang luka dalam peristiwa itu.
Jakarta, IDN Times - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi memastikan terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara berinisial F bertindak sendiri. Pelaku tidak tergabung dengan jaringan teror.
Hal itu terungkap setelah penyidik memeriksa total 16 orang saksi termasuk pelaku, keluarga, hingga para siswa dan guru di sekolah tersebut.
“Bertindak secara mandiri, tak berhubungan dengan jaringan teror tertentu," ucap Asep Edi di Polda Metro, Selasa (11/11/2025).
Atas dasar itu, penyidik akhirnya menetapkan F sebagai anak berkonflik dengan hukum (ABH).
"Dari hasil sidik sementara anak yang berkonflik dengan hukum atau ABH yang terlibat dalam ledakan merupakan siswa SMA aktif,” ujarnya.
Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaan, F diketahui merupakan pribadi yang tertutup dan jarang bergaul dengan orang lain.
"Dari keterangan yang kami himpun Anak yang Berkonflik dengan Hukum (ABH) yang terlibat dikenal pribadi tertutup dan jarang bergaul," ujarnya.
Dari hasil analisis ponsel dan aktivitas di internet juga diketahui pelaku tertarik atau menyukai konten kekerasan dan hal-hal yang ekstrem.
"(ABH) tertarik konten kekerasan dan hal esktrem," imbuhnya.
Sebelumnya, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB. Ledakan terjadi di area masjid sekolah saat kegiatan salat Jumat.
Tidak ada korban meninggal dunia dalam insiden itu. Namun, korban luka dalam peristiwa itu tercatat ada sebanyak 96 orang.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menyebut terdapat tujuh peledak yang dibawa oleh terduga pelaku ke SMAN 72 Jakarta.
Dari total peledak yang dibawa terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi yang berbeda. Sementara untuk tiga peledak lainnya belum digunakan dan sudah disita oleh petugas untuk proses penyelidikan lebih lanjut.


















