Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Tegaskan Sikap Dukung Palestina dan Kutuk Agresi Israel

Anak Palestina menarik gerobak yang ditumpangi saudaranya saat mengungsi dari konflik bersenjata Israel dan milisi Palestina di Jalur Gaza, Palestina, Jumat (14/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/foc.)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia menegaskan posisinya untuk selalu mendampingi Palestina dalam konfliknya dengan Israel. Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjadi dua tokoh terdepan yang memastikan dukungan terhadap Palestina.

Menurut Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Bagus Hendraning Kobarsyih, Presiden Jokowi telah menyampaikan serangkaian pernyataan dan sikap yang mendukung Palestina untuk bisa merdeka dari Israel.

"Presiden mengeluarkan pernyataaan yang mengutuk pengusiran warga Palestina dari Sheikh Jarrah dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel," jelas Bagus, dalam Seminar Internasional Diplomasi Indonesia dalam Konflik Palestina-Israel yang digelar secara virtual, Selasa (18/5/2021).

1. Sikap Presiden Jokowi dalam merespons konflik Palestina-Israel

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Lebih lanjut Bagus menambahkan, Jokowi juga telah menjalin komunikasi dengan banyak pemimpin negara lainnya seperti Turki, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Bersama dengan Malaysia dan Brunei, Jokowi membuat joint statement atau pernyataan bersama yang intinya mengutuk tindakan Israel terhadap warga Palestina.

Adapun, pernyataan tersebut disampaikan Jokowi melalui akun Twitter resminya @jokowi, pada Minggu (16/5/2021) malam.

"Kami mengutuk dalam istilah terkuat pelanggaran dan agresi terang-terangan yang berulang kali dilakukan oleh Israel, yang menargetkan warga sipil di seluruh wilayah pendudukan Palestina, khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza," tulis pernyataan bersama tersebut.

Pemimpin tiga negara itu juga prihatin dengan perluasan permukiman ilegal Israel, serta penghancuran dan penyitaan bangunan milik Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.

"Kami juga mengutuk pelanggaran hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel, melalui tindakan tidak manusiawi, kebijakan kolonial dan apartheid terhadap orang-orang Palestina di wilayah pendudukan Palestina, dan sebagainya," tulis pernyataan tersebut.

2. Menlu Retno Marsudi menelepon menteri luar negeri negara-negara lain

Menlu Retno Marsudi (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga tak tinggal diam untuk bisa berperan membantu Palestina keluar dari cengkeraman zionis Israel.

"Menlu sudah banyak telepon ke menteri luar negeri negara lain termasuk menlu negara kunci seperti Palestina, Malaysia, Brunei, Mesir, Yordania, Turki, Arab Saudi, Qatar, Tunisia, Vietnam, Norwegia, Inggris, dan The High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy (HR/VP)," jelas Bagus.

3. Retno menuntut adanya perwujudan persatuan bangsa Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menlu Palestina Riad Malki. (Dok. Kementerian Luar Negeri)

Selain melakukan panggilan telepon ke sejumlah menteri luar negeri negara lain, Retno juga menyampaikan sikapnya dalam sidang tingkat menteri negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam alias OKI.

Dalam salah satu pernyataannya, Retno meminta agar sejumlah faksi yang ada di Palestina bersatu untuk kepentingan bersama agar terlepas dari Israel.

"Menlu menyerukan persatuan negara-negara OKI dan persatuan di kalangan internal pemangku kepentingan di Palestina. Tanpa persatuan maka perjuangan mendukung Palestina akan sangat sulit di negara-negara OKI. Perbedaan faksi dan pendapat sementara dihilangkan dulu dan dialihkan untuk menghentikan kekerasan dan konflik di Palestina," terang Bagus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us