Penasihat Presiden Palestina: Hamas-Fatah Bagian Kami

Jakarta, IDN Times - Penasihat Presiden Palestina untuk Urusan Agama sekaligus Hakim Syariah Tertinggi di Otoritas Palestina, Mahmoud Al-Habbash, mengatakan Hamas dan Fatah bagian dari Palestina.
"Kami tak berbeda pendapat mengenai Hamas, dan Hamas merupakan bagian dari Palestina, sama seperti fraksi lain, mereka punya hak seperti siapa pun," ujar Al-Habbash saat berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024).
Diketahui, kunjungan Al-Habbash ke Indonesia untuk membahas masalah kemanusiaan di Palestina, dan meminta dukungan serta bantuan kemerdekaan Palestina. Al-Habbash akan singgah beberapa hari di Indonesia untuk melakukan sejumlah kegiatan.
1. Hamas-Fatah tidak mewakili rakyat Palestina

Kendati, Al-Habbash menegaskan, Hamas dan Fatah tidak mewakili rakyat Palestina. Ia berharap faksi-faksi di Palestina bersatu, karena sudah saatnya berjuang untuk kemerdekaan Palestina.
"Namun di sini saya ingin tekankan bahwa Hamas tak merepresentasikan Palestina, Fatah juga begitu, karena representasi rakyat Palestina adalah PLO (Palestine Liberation Organization) dan negara Palestina, pemerintah di sini," ujarnya.
2. Rakyat Palestina tidak akan menyerah memperjuangakan kemerdekaannya

Al-Habbash menegaskan rakyat Palestina tidak akan menyerah memperjuangkan haknya memerdekakan dan membebaskan dari pendudukan Isreal.
"Kami berharap bahwa perpecahan yang terjadi saat ini akan berakhir, mencapai persatuan di bawah PLO, agar dapat sama-sama menghadapi tantangan di dunia nyata, khusunya kekerasan Israel, agar kita dapat fokus esensi yang kami perjuangkan, yakni independensi," ujar dia.
"Gaza bagian Palestina dan Tepi Barat berdasarkan keputusan internasional, dan kami tak akan nyerah dan terima bahwa bagian negara Palestina itu dipecah-belah," sambungnya.
3. Meminta dukungan rakyat Indonesia dan komunitas internasional

Selain itu, Al-Habbash juga mengajak dunia internasional, untuk terus memberikan dukungan kemerdekaan Palestina. Khususnya, kepada rakyat Indonesia, baik dukungan secara finansial, logistik, hingga aksi boikot produk Israel.
"Pertama terkait komunitas internasional, maka banyak yang dapat mereka lakukan untuk mendukung Palestina, menggunakan media dengan narasi yang tepat, dan bantuan logistik, finansial, dan boikot yang sekarang berlangsung juga menurut saya yang dilakukan warga Indonesia," ujarnya.