Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi partai politik peserta pemilihan umum (pemilu) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Mouliza Kristhopher Donna Sweinstani, mengatakan mayoritas partai politik (parpol) di Indonesia sudah mandiri secara kelembagaan. Namun, sejumlah parpol masih mendapat manuver dari pihak eksternal.

Hal tersebut disampaikan Mouliza dalam rilis hasil penelitian BRIN bertajuk 'Indeks Pelembagaan Partai Politik: Parameter Ilmiah untuk Membangun Partai Politik Modern di Indonesia' yang digelar di Kampus BRIN, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).

1. Indeks kelembagaan partai politik secara umum tembus skor 74,16 persen

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di acara Rakernas Relawan Projo di Jakarta, Sabtu (14/10/2023). (IDN Times/Aryodamar).

Mouliza memaparkan, indeks kelembagaan partai politik di Indonesia secara agregat partai politik parlemen periode 2019 sampai dengan 2024 memiliki skor 74,16 dari 100.

Skor tersebut terdiri dari tigas jenis pengamatan utama, yakni derajat kesisteman, infusi nilai, dan kemandirian.

"Indeks kelembagaan partai politik di Indonesia secara agregat partai politik parlemen tahun 2019 sampai dengan 2024 memiliki skor 74,16. Dengan skor 57,81 ada derajat kesisteman; 71,6 infusi nilai; dan 93,05 kemandirian," kata dia dalam paparannya.

2. Masih ada manuver

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep blusukan ke Petamburan, Jakarta Pusat (10/1/2024). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ia pun secara khusus menyoroti tingkat kesisteman parpol yang masih rendah. Menurutnya, masih ada parpol yang kurang ter lembaga di kategori ini, kemungkinan besar karena masih rentan dengan adanya manuver politik yang justru tak sejalan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.

"Masih menjadi PR dari ketiga sub dimensi yang kami ukur itu adalah derajat kesisteman karena tadi skornya masih 57,81, yang artinya partai politik ini masih kurang ter lembaga yang mungkin karena masih ada manuver-manuver di dalam partai politik yang tidak sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama," jelasnya.

3. Masih ada campur tangan saat parpol mengambil kebijakan

Sejumlah elite parpol KIM menggelar pertemuan (dok. istimewa)

Sementara, kata Mouliza, dalam dimensi kemandirian, beberapa partai politik masih ada yang skornya belum menyentuh angka sempurna. Ia menjelaskan, hal itu menunjukkan masih ada sedikit campur tangan dalam partai politik dalam mengambil kebijakan atau dalam pengelolaan organisasi. 

"Namun skor 93,05 menunjukkan bahwa partai politik telah memiliki kemandirian yang baik dalam menjalankan fungsi partainya. Aspek kemandirian ini menjadi aspek yang sangat penting karena itu menunjukkan bahwa parpol memiliki daulat penuh atas partainya," imbuh dia.

Editorial Team