Peringatan Dini Berakhir, Tsunami Lombok Terjadi di 3 Titik

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) resmi mengakhiri peringatan dini terhadap tsunami pada pukul 20.25 WIB, usai gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8).
"Peringatan dini tsunami berakhir. Kami minta masyarakat untuk tidak lagi panik," ungkap Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati, Minggu (5/8).
1. Tsunami kecil terjadi di tiga titik

Dwikorita memaparkan, sejak peringatan dini tsunami dikeluarkan BMKG telah terjadi tsunami kecil di tiga titik. Masing-masing di Desa Carik setinggi 13,5 cm, Desa Badas 10 cm, dan Desa Lembar 9 cm.
"Potensi tsunami ini berada di level waspada, prediksi paling tinggi 0,50 meter," kata dia.
2. Masyarakat diimbau waspada

Meski bahaya ancaman tsunami dicabut, Dwikorita meminta masyarakat tetap waspada dan sementara waktu tidak berada di bawah bangunan-yang rawan runtuh. Mengingat kemungkinan terjadinya gempa susulan masih saja bisa terjadi, meskipun dengan magnitudo yang jauh lebih kecil.
"Tetap waspada, cari tempat lapang dan hindari bangunan maupun gedung yang rawan runtuh," imbau dia.
3. Kerusakan materil terjadi di beberapa tempat

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, terdapat beberapa kerugian materil di beberapa tempat. Di Kabupaten Sumbawa Barat, tercatat satu unit rumah rusak berat. Di Kabupaten Badung, tercarat satu unit rumah rusak sedang.
"Di Kota Denpasar, Gedung Matahari Departemen Store mengalami kerusakan. Terdata 3 lokasi mengalami rumah rusak, masih dalam pendataan," kata Sutopo.
Di Kabupaten Lombok Utara, lanjut dia, gempa dirasakan kuat oleh masyarakat. Mereka berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri atau evakuasi masing-masing. Listrik padam di beberapa daerah.
Gempa kuat juga dirasakan di Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Mataram.