Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perludem: Debat Semalam Menunjukkan Karakter Asli Cawapres

Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini usai Media Talk di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini usai Media Talk di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times -  Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini mengatakan debat calon wakil presiden (cawapres) 2024 pada Minggu, 21 Januari 2024, menunjukkan karakter asli para cawapres. Meskipun muncul berbagai hal yang kontroversial malam tadi dia meyakini pemilih dapat menilai sendiri. 

“Saya kira debat semalam itu para cawapres itu makin menunjukkan karakter aslinya, dan kemudian lebih merasa bebas untuk saling mengadu dan menguji gagasan program dan juga visi misi antar calon,” kata dia usai Media Talk di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).

1. Debat yang dimaksud adalah adu gagasan bukan gimmick

Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini usai Media Talk di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini usai Media Talk di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Dia mengatakan, meski ada tindakan yang menimbulkan kontroversi penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa debat seharusnya fokus pada gagasan dan program, bukan upaya menjebak lawan dengan hal tidak substantif.

“Kan debat itu memang momentum dimana masyarakat bisa menilai para calonnya,” kata Titi.

2. Debat bukan tempat menjatuhkan lawan

Gaya OOTD Capres dan Cawapres di Debat Keempat (Instagram.com/cakiminow)
Gaya OOTD Capres dan Cawapres di Debat Keempat (Instagram.com/cakiminow)

Masyarakat harus memahami pentingnya proporsionalitas dalam menanggapi debat cawapres semalam. Debat kata dia bukan platform untuk menjatuhkan lawan dengan tindakan tidak substansial. 

“Bukan soal keminter atau kemudian sengaja menjebak lawan dengan hal-hal yang tidak substantif,” kata dia.

3. Perlu pertimbangkan pemimpin matang yang mampu tawarkan kebijakan

Calon Wakil Presiden Indonesia nomor urut 1, 2, dan 3 (instagram.com)
Calon Wakil Presiden Indonesia nomor urut 1, 2, dan 3 (instagram.com)

Titi mengatakan pemilih perlu mempertimbangkan bahwa pemimpin yang dibutuhkan adalah yang matang, mampu menawarkan kebijakan yang meyakinkan, dan dapat menjawab persoalan masyarakat. 

Menurutnya jika Presiden Joko “Jokowi” Widodo ingin merubah format debat, hal tersebut sebaiknya didasarkan pada refleksi dari debat terakhir.

“Jadi saya kira kalau pak Jokowi ingin meminta perubahan format debat mungkin juga harus diminta berdasarkan refleksi dari debat yang keempat semalam,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us