PPP Kenalkan 4 Tokoh Baru yang Jadi Kader di Harlah ke-50, Ada Sandi?

Jakarta, IDN Times - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono mengenalkan empat tokoh baru yang bergabung menjadi kader pada harlah ke-50 pada Kamis, (5/1/2023). Empat tokoh itu memiliki latar belakang pernah bekerja di Badan Intelijen Negara (BIN) hingga pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
"Saya akan memperkenalkan beberapa tokoh yang baru saja bergabung bersama kita dalam memperkuat, mempersiapkan pemilu yang akan kita laksanakan pada 2024," ujar Mardiono seperti dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (6/1/2023).
Keempat kader baru tersebut yakni mantan Deputi II BIN, Mayor Jenderal TNI Neno Hamriyono; mantan Ketua KPUD DKI, Dahlia Umar; Ketum Serikat Nelayan, Wicaksono; dan mantan Ketua Himpunan Alumni IPB, RH Fathan Khamil. Sementara, nama Sandiaga Uno tak ikut diumumkan oleh PPP.
Mardiono mengatakan dengan bergabungnya keempat tokoh tersebut menjadi bukti bahwa PPP semakin solid jelang Pemilu 2024. Ia menyebut masih banyak tokoh lain yang akan bergabung dan diumumkan sebagai kader baru. Tokoh-tokoh itu akan diumumkan di puncak Harlah ke-50 PPP yang bakal digelar di Yogyakarta.
"Dengan demikian, tidak benar ada isu bahwa tokoh-tokoh kita enggan bersama PPP. Kita di internal solid dan berkeinginan untuk maju menjadi bakal calon legislatif untuk berjuang bersama-sama di Pemilu 2024," tutur dia.
Lalu, apa target PPP dalam pileg pada 2024 mendatang?
1. PPP menargetkan bisa raih 40 kursi di pemilu legislatif 2024

Sementara, pada harlah ke-50 pada Kamis kemarin, Mardiono turut meluncurkan logo baru dan nomor urut partai. Perubahan logo dan nomor urut, kata dia, sesuai dengan aspirasi dari mayoritas kader PPP.
"Perubahan logo bukan keinginan saya, tapi atas aspirasi seluruh kader melalui usulan jajak suara yang diselenggarakan Kominfo DPP. Hasilnya, 86 persen menghendaki logo atau lambang Kabah dikembalikan ke yang asli atau lama," kata Mardiono.
Ia pun berharap lewat logo dan nomor urut baru yakni 17, partai berlambang Kabah itu bisa memenangkan Pemilu 2024. Mardiono berkeinginan PPP bisa memperoleh kursi sebanyak-banyaknya di tingkat eksekutif dan legislatif.
"Kami mendapat nomor undian angka satu dan tujuh artinya satu tujuan menjemput kemenangan. Kami juga menargetkan untuk Pemilu 2024 setidaknya 40 kursi di DPR RI," tutur dia lagi.
Dalam acara itu, Mardiono juga menyebut rangkaian puncak Harlah ke-50 PPP akan dilaksanakan di tiga titik. Pertama, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu, (8/1/2023), kemudian di Cilegon Banten pada Minggu, (28/1/2023) dan puncaknya di Jakarta pada 16-18 Februari 2023.
2. PPP akui Sandiaga Uno masuk dalam daftar bursa capres

Lebih lanjut, Mardiono tak menampik bila Sandiaga Uno masuk ke dalam daftar bursa capres PPP. Tetapi, PPP, kata Mardiono masih harus mendiskusikannya lebih dulu dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Ya tentu Pak Sandi adalah masuk bagian dari list (capres). Tapi, kemudian yang bakal menjadi calon yang diusung atau dipikir oleh Partai Persatuan Pembangunan setelah melalui proses di internal partai. Kemudian kami bawa lagi ke KIB (Koalisi Indonesia Bersatu)," kata dia.
Meski begitu, hingga saat ini Sandi belum pernah menyatakan keinginannya maju jadi capres dari PPP. Ia mengatakan saat ini PPP masih mencari capres yang memiliki kompetensi.
Selain Sandi, nama Menteri BUMN Erick Thohir juga masuk ke dalam daftar bursa capres. Erick pun terlihat sering hadir di acara-acara PPP. Bahkan, Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani menitipkan pesan soal penambahan kursi PPP di kabinet melalui Erick. Harapannya, aspirasi itu disampaikan Erick ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
3. PPP tidak punya nilai jual bagi Sandi untuk maju sebagai capres pada Pemilu 2024

Sementara, menurut analis politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, pilihan politik Sandi lebih buruk seandainya pindah perahu ke PPP. Sebab, partai dengan lambang Kakbah itu hanya memiliki 19 kursi di DPR. Sehingga, tidak cukup untuk mengusung Sandi menjadi capres di Pemilu 2024.
"Partai politik yang mau dijadikan pelabuhan selanjutnya kan tidak memiliki nilai jual. Itu sebabnya tarik ulur Sandiaga untuk masuk ke PPP belum bisa dilakukan, karena kalau masuk PPP dan satu saat nanti bisa menduduki kursi ketum maka tantangan yang dihadapi akan lebih besar," ungkap Ujang ketika dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada Selasa (3/1/2023).
Selain itu, kata Ujang, bila Sandi jadi menyeberang ke PPP maka akan dimusuhi oleh Gerindra lantaran dianggap telah berkhianat. PPP pun, ujarnya, belum bisa memberikan jaminan bagi Sandi, akan diberikan tiket capres.
"Di situ lah, Sandi kemudian berkomentar masih menunggu instruksi dari Partai Gerindra. Itu sebabnya Sandi saat ini dalam posisi dilema," tutur dia lagi.