Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PPP Ngaku Bakal Ikhlas Bila Tak Diberi Jatah Cawapres oleh PDIP

Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika menerima kunjungan dari Plt Ketum PPP, Mardiono di kantor DPP PDIP pada Minggu, 30 April 2023. (www.instagram.com/@dpp.ppp)
Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ketika menerima kunjungan dari Plt Ketum PPP, Mardiono di kantor DPP PDIP pada Minggu, 30 April 2023. (www.instagram.com/@dpp.ppp)

Jakarta, IDN Times - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono mengaku parpol berlambang ka'bah hitam itu membangun kerja sama politik secara tulus dengan PDI Perjuangan. Sehingga PPP, kata Mardiono tidak akan memaksakan agar posisi bakal cawapres berasal dari parpol yang kini ia pimpin.

"Jadi, target PPP tidak menarget kapling dan PPP ini tulus ya. Karena landasan kami dalam berpolitik adalah untuk amar ma'ruf nahi mungkar. Di mana untuk kepentingan umat, agama, bangsa dan negara," ungkap Mardiono di Istana Kepresidenan pada Kamis (4/5/2023) malam.

Meski begitu, PPP tidak langsung menyerah dan tak mengusulkan nama bakal cawapres ke PDIP. "Tentu setiap parpol memiliki sebuah tujuan untuk mencapai sebuah kemenangan. Itu keniscayaan semua parpol dan tentu kami akan mengusulkan calon (wakil presiden)," katanya. 

Apakah nama calon yang diajukan oleh PPP ke PDIP adalah Sandiaga Uno?

1. Pembahasan cawapres baru dilakukan usai parpol lain resmi gabung ke koalisi PDIP-PPP

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy saat sedang mengikuti Harlah ke-50 di Yogyakarta. (www.instagram.com/@romahurmuziy)
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy saat sedang mengikuti Harlah ke-50 di Yogyakarta. (www.instagram.com/@romahurmuziy)

Sementara, menurut Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy antara PDIP dan PPP belum resmi membahas soal penentuan sosok bakal cawapres yang mendampingi Ganjar. Ia menyebut pembahasan soal sosok cawapres menanti parpol-parpol lain ikut bergabung ke koalisi PPP-PDIP. 

"Bu Mega kan kemarin sudah menyatakan secara terbuka ke media, bakal ada sekian gerbong (parpol lain) yang akan bergabung. Pembahasan cawapres tentu menunggu seluruh gerbong formasi pengusungan Ganjar Pranowo terbentuk hingga final," ungkap pria yang akrab disapa Rommy itu ketika ditemui di kantor DPP PPP pada Senin, (1/5/2023). 

Namun, ia sudah menetapkan komitmen, penentuan bakal cawapres tidak akan mepet dan menyerupai situasi di Pemilu 2019. "Karena kan ketika itu saya termasuk pelaku sejarahnya. Penetapan Kiai Ma'ruf Amin dilakukan setengah jam sebelum pengumuman. Besok, kami memiliki komitmen bersama agar pengumumannya tidak semepet itu," kata dia. 

Rommy pun membocorkan ada beberapa parpol di parlemen yang bakal ikut mengusung Ganjar di Pemilu 2024. Namun, ia belum bersedia mengungkap secara gamblang partai mana yang dimaksud. Sebelumnya, santer disebut parpol selanjutnya yang akan merapat ke PDIP adalah Partai Amanat Nasional (PAN). 

Menurut Rommy, malah bakal merugikan PPP bila sebelum meneken kerja sama politik dengan PDIP sudah meminta jatah kursi bakal cawapres. "Kebersamaan itu kan dimulai dari proses pengusungan. Kalau kemudian kita menetapkan hari ini tentu sama dengan mengirimkan pesan ke luar bahwa seolah-olah kita tidak terima tambahan partai pengusung lagi," ujarnya lagi. 

2. PPP tetap berharap cawapres yang diusung adalah kader internal

Kader Partai Gerindra Sandiaga Uno ketika ikut silaturahmi akbar PPP di Yogyakarta pada Minggu, 8 Januari 2023. (www.instagram.com/@sandiuno)
Kader Partai Gerindra Sandiaga Uno ketika ikut silaturahmi akbar PPP di Yogyakarta pada Minggu, 8 Januari 2023. (www.instagram.com/@sandiuno)

Lebih lanjut, Rommy tak menampik bahwa harapan PPP, kursi bakal cawapres bakal diberikan kepada parpolnya. Oleh sebab itu, PPP akan mengusung cawapres yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) parpol berlambang ka'bah hitam itu. 

"Kan harapan kami bisa mengusung cawapres adalah kader yang ber-KTA PPP," tutur Rommy. 

Meski begitu, PPP hingga kini belum resmi mengumumkan Sandiaga Uno sebagai kader barunya. Padahal, Sandi sudah hengkang dari Partai Gerindra. 

Plt Ketum Mardiono mengaku sudah menyampaikan kepada Sandi agar tidak terburu-buru untuk bergabung. Ia memilih membiarkan Sandi untuk menyelesaikan permasalahannya dengan Gerindra. 

3. PPP tak mempermasalahkan Golkar mau jadi motor Koalisi Besar

Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ketika halal bihalal dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar di Plataran Senayan pada Rabu, 3 Mei 2023. (www.instagram.com/@golkar.indonesia)
Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto ketika halal bihalal dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar di Plataran Senayan pada Rabu, 3 Mei 2023. (www.instagram.com/@golkar.indonesia)

Sementara, Mardiono mengaku tidak mempermasalahkan Golkar kini bermanuver untuk mewujudkan Koalisi Besar dengan parpol lain. Kemarin, Golkar mengumumkan kerja sama yang lebih erat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meskipun pada dasarnya Golkar masih di KIB, sedangkan PKB di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

"Kan memang dari awal KIB, kita semua memiliki tugas bagaimana membangun kerja sama politik. Ini bukan hanya pada tataran KIB saja tetapi kerja sama politik dari partai yang lain," ungkap Mardiono. 

Ia menyebut meski masing-masing parpol telah memiliki komitmen untuk tidak mencampuri konstitusinya, namun tidak menutup peluang untuk bekerja sama. "Semua tentu kita terus membangun kerja sama atau koalisi atau melahirkan sebuah ide, gagasan besar bagaimana bangsa ini bisa menjadi negara maju," ujarnya. 

Ia mengatakan ketika bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan hari ini, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menitipkan pesan kepada PPP agar tidak menyia-nyiakan bonus demografi yang diprediksi mencapai puncak pada 2038. 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Umi Kalsum
3+
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us