Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo: 6 Smelter Disita Kejagung di Babel Rugikan Negara Rp300 T

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Menurut Prabowo, nilai dari enam smelter yang disita itu bisa mencapai Rp7 triliun. Di smelter tersebut, ada juga bongkahan logam yang belum diproses.
  • Ada sejumlah barang sitaan yang diserahkan kepada negara dari tambang ilegal tersebut. Berikut daftarnya: 108 unit alat berat, 99,04 ton produk kristal Sn (cristalyzer), dan lainnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyerahkan enam smelter yang disita dari tambang ilegal di Bangka Belitung (Babel) kepada PT Timah. Proses penyerahan enam smelter itu disaksikan langsung Presiden Prabowo Subianto, Senin (6/10/2025).

Prabowo mengatakan, dari enam smelter tersebut, negara rugi sebesar Rp300 triliun. Oleh karena itu, Prabowo sudah meminta tambang ilegal itu ditutup.

"Kita bisa bayangkan kerugian negara dari 6 perusahaan ini saja, kerugian negara total potensi bisa mencapai Rp300 triliun. Kerugian negara surah berjalan Rp300 triliun. Ini kita hentikan," ujar Prabowo dalam pernyataannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

1. Prabowo sebut enam smelter itu bernilai Rp7 triliun

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)

Menurut Prabowo, nilai dari enam smelter yang disita itu bisa mencapai Rp7 triliun. Di smelter tersebut, ada juga bongkahan logam yang belum diproses.

"Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati Rp 6-7 triliun. Tapi tanah jarang yang belum diurai mungkin nilainya lebih besar. Sangat besar. Tanah jarang ada monasit," ucap dia.

2. Rincian barang sitaan yang diserahkan kepada negara

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)

Ada sejumlah barang sitaan yang diserahkan kepada negara dari tambang ilegal tersebut. Berikut daftarnya:

- 108 unit alat berat

- 99,04 ton produk kristal Sn (cristalyzer)

- 94,47 ton crude tin dalam 112 petakan/balok

- Aluminium 15 bundle (15,11 ton) dan 10 jumbo bag (3,15 ton)

- Logam timah Rfe 29 bundle (29 ton)

- Mess karyawan 1 unit

- Kendaraan 53 unit

- Tanah 22 bidang seluas 238.848 m²

- Alat pertambangan 195 unit

- Logam timah 680.687,6 kg

- 6 unit smelter

- Uang tunai yang telah disetorkan ke kas negara senilai Rp202.701.078.370, USD3.156.053, JPY53.036.000, SGD524.501, EUR765, KRW100.000, dan AUD1.840.

Barang rampasan itu diserahkan secara berjenjang dari Jaksa Agung ke Wakil Menteri Keuangan, dilanjutkan dari Wakil Menteri Keuangan ke CEO Danantara dan dari CEO Danantara diberikan kepada Direktur Utama PT Timah Tbk.

3. Prabowo sampaikan terima kasih ke Jaksa Agung

Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)
Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penyerahan enam smelter ke negara dari perusahaan tambang timah ilegal di Bangka Belitung (dok. Istimewa)

Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menyampaikan terima kasih kepada TNI, Bakamla, Bea Cukai, Kejaksaan Agung yang sudah bergerak cepat menyelamatkan aset negara.

"Ke depan, berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita. Jadi saya sampaikan penghargaan kepada Jaksa Agung, kepada pejabat-pejabat semuanya," ucap dia.

Prabowo mengatakan, hal ini merupakan bukti pemerintah serius membasmi penyelundupan hasil tambang dari Indonesia.

"Kita sudah bertekad untuk membasmi penyelundupan, membasmi illegal mining, membasmi semua yang melanggar hukum. Kita tegakkan dan kita tidak perlu siapa-siapa yang ada di sini," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Mantan Dirut PLN Fahmi Mochtar Jadi Tersangka Proyek PLTU Kalbar

06 Okt 2025, 14:42 WIBNews