Prabowo Hadiri Kongres PDIP, Fadli Zon Beri Sinyal Gerindra Merapat

13 Agu 2019, 05:30 WIB

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Jakarta, IDN Times - Kedatangan Prabowo Subianto ke Kongres ke-V PDIP membuat tanda tanya besar. Partai Gerindra dikabarkan makin dekat bergabung dengan koalisi pemerintahan. Bahkan, kedekatan hubungan Prabowo-Megawati diangkat lagi ke permukaan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan bekas Danjen Kopassus itu menjalin hubungan baik dengan seluruh partai. Tak terkecuali dengan Megawati yang pernah bersama menjadi paslon di Pilpres tahun 2009 lalu.

"Apalagi dengan Bu Mega, kita pernah berkoalisi, tahun 2009. Bahkan, saya pernah jadi sekretaris umum dari tim kampanye nasional saat itu. Hampir tiap hari saya ketemu dengan bu Mega saat itu. Saya kira komunikasi bagus-bagus saja dibangun," kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (12/8).

1. Gerindra dan PDIP dimungkinkan berkoalisi demi kepentingan bangsa

IDN Times/Irfan fathurohman

Komunikasi keduanya yang semakin menghangat menjadi sinyal besar kerja sama akan kembali terjalin. Fadli tidak mengelak jika hubungan antara kedua ketua umum partai itu makin lekat, yang penting bagaimana sinergi dengan pemerintah untuk mencari formulasi untuk kepentingan bangsa.

"Paling penting bagaimana penyelenggara negara ini menghadirkan apa yang jadi cita-cita bangsa, cita-cita para pendiri bangsa, masyarakat makin mudah hidupnya, makin sejahtera," ujar Fadli.

2. Sikap Gerindra ditentukan di Rakernas

IDN Times/Margith Juita Damanik

Memang sejauh ini, belum ada keputusan resmi dari Prabowo dalam menentukan arah partainya ke depan. Fadli menjelaskan saat ini rencananya akan ada rapat kerja nasional (rakernas) dengan agenda konsolidasi internal partai pasca-Pemilu 2019.

"Saya kira di situ akan ada masukan-masukan, dari daerah-daerah, dari pimpinan-pimpinan, kemarin juga sudah. Di situ bagian nanti penyikapan politik ke depan," ungkapnya.

3. Tinggal tunggu pernyataan resmi Prabowo

IDN Times/Margith Juita Damanik

Rakernas Partai Gerindra dikabarkan akan dilaksanakan pada September mendatang. Wakil Ketua DPR RI itu menyerahkan seluruh keputusan arah partai kepada mantan capres nomor urut 02 itu setelah diberikan kepercayaan Dewan Pembina untuk menentukan rencana partai ke depan.

"Pak prabowo akan mempertimbangkan itu dengan matang. Karena beliau sudah diberikan amanah kemarin oleh Anggota Dewan Pembina, keputusan itu kita serahkan ke Pak Prabowo," tutup Fadli.

4. Keakraban Prabowo-Megawati tidak secara tiba-tiba

IDN Times/Margith Juita Damanik

Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Mikhael Bataona, mengatakan keakraban Megawati dengan Prabowo bukan sesuatu yang tiba-tiba.

"Saya kira, keakraban Prabowo dan Megawati harus dibaca sebagai sesuatu yang bukan tiba-tiba saja, karena sebelum Pilpres Megawati sudah mengutus Puan Maharani untuk bertemu Prabowo empat mata," kata Bataona, dikutip dari kantor berita Antara.

Menurut Bataona, kehadiran Prabowo di Kongres PDI Perjuangan di Sanur, Bali, jelas memberi pesan politik sangat eksplisit dan tegas, bahwa Prabowo merasa nyaman jika di 2024 bertarung dalam satu koalisi.

"Formasinya bisa Prabowo-Puan atau Prabowo-Prananda Prabowo. Jadi hubungan kedua tokoh ini harus dibaca sebagai sesuatu yang bukan tiba-tiba saja," katanya.