Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Gambarkan Bahwa Pemimpin Harus Miliki Hati Seluas Samudra

IMG-20250721-WA0011.jpg
Presiden Prabowo menghadiri Kongres PSI (dok. Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Pemimpin harus memiliki hati seluas samudra. Pernyataan ini merupakan satu dari delapan sifat pemimpin yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya.
  • Bukan soal kekuasaan, tapi juga keteguhan hati.
  • Prabowo berpesan agar pemimpin tak reaktif pada hinaan.

Jakarta, IDN Times – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan kuat mengenai karakter sejati seorang pemimpin. Dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (20/7), Prabowo menekankan bahwa pemimpin harus memiliki hati seluas samudra: siap dimaki, disakiti, bahkan difitnah, namun tetap mampu memberikan ketenangan dan solusi bagi rakyat.

"Pemimpin itu dimaki-maki seperti laut samudra. Kotoran bumi keluar ditelan oleh samudra. Yang keluar airnya bersih. Pemimpin harus siap dimaki-maki. Siap disakiti. Siap difitnah. Siap di-framing. Tapi keluarnya harus selalu yang bersih."

1. Satu dari delapan sifat pemimpin

IMG-20250721-WA0012.jpg
Presiden Prabowo menghadiri Kongres PSI (dok. Sekretariat Presiden)

Pernyataan ini merupakan bagian dari pemaparan delapan sifat pemimpin menurut filosofi kepemimpinan nusantara yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya. Ia menyebut sifat pertama sebagai Pindo Jaladri, yakni pemimpin yang bagaikan samudra: mampu menampung segala bentuk caci maki dan tekanan, namun tetap memberikan ketenangan dan kejernihan.

"Pemimpin pindo Jaladri, harus bagaikan samudra. Hatinya luas," ujar Presiden.

2. Bukan soal kekuasaan, tapi juga keteguhan hati

IMG-20250721-WA0002.jpg
Presiden Prabowo meladeni sesi wawancara dengan jurnalis usai bertemu Joko Widodo.

Prabowo menegaskan bahwa pemimpin bukan hanya soal kekuasaan, tetapi tentang keteguhan hati dan kebesaran jiwa dalam menghadapi fitnah serta tekanan opini publik, terutama di era digital dan sosial media yang penuh dinamika.

"Pemimpin itu guru. Pemimpin itu kawan seperjuangan. Pemimpin itu adalah pelindung, pengayom," katanya.

3. Pesan agar pemimpin tak reaktif pada hinaan

d86286c1-3204-4f2c-aa37-5f54e8041f1c.jpeg
Prabowo bersalaman dengan Kaesang usai Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Minggu (20/7). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Pemaparan ini menjadi bagian dari pesan luas Prabowo untuk membentuk generasi baru pemimpin politik yang tidak reaktif terhadap hinaan, namun tetap tangguh dalam memberi arah dan menjaga moralitas publik.

Pesan moral ini menjadi seruan penting bagi para kader muda PSI yang hadir dalam kongres tersebut, sekaligus refleksi dari pengalaman Prabowo sendiri di dunia politik nasional. (WEB)

*Artikel ini merupakan kerja sama antara IDN Times dengan Tim Komunikasi Prabowo

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Cynthia Kirana Dewi
Evan Yulian
Cynthia Kirana Dewi
EditorCynthia Kirana Dewi
Follow Us