Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Restui 125 Ribu Baju Batal Ekspor Dikirim ke Korban Bencana Sumatra

Presiden Prabowo pimpin sidang paripurna di Istana
Presiden Prabowo memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025. (Youtube.com/Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Prabowo restui 125 ribu baju batal ekspor disalurkan ke Sumatra
  • Prabowo minta agar baju batal ekspor dibebaskan dari PPN
  • Kemendagri telah menambah alokasi anggaran dengan nilai total Rp268 miliar
  • Korban meninggal dunia akibat banjir Sumatra bertambah menjadi 1.030 jiwa
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto merestui pengiriman 125 ribu pakaian reject atau yang batal diekspor dari pabrik di dalam negeri untuk disalurkan bagi pengungsi banjir di Pulau Sumatra. Usulan itu disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam rangka mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang terdampak bencana.

Berdasarkan data dari Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB), lebih dari 624 ribu jiwa mengungsi karena kehilangan tempat tinggal. Sehingga mereka tak memiliki kebutuhan mendasar seperti pakaian.

Di dalam sidang kabinet paripurna, Tito mengusulkan pemberian izin khusus bagi sektor swasta untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dalam situasi krisis bencana. Tito sudah mendapatkan informasi bahwa sejumlah perusahaan garmen besar yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bersedia menyalurkan pakaian gagal ekspor yang masih layak pakai.

"Ada dua perusahaan yang telah berkoordinasi, masing-masing menyiapkan sekitar 100 ribu dan 25 ribu potong pakaian. Kami mohon dukungan dari Bapak Menteri Keuangan dan Bapak Menteri Perdagangan, supaya bisa dikirimkan secepat mungkin 125 ribu pakaian ini," kata Tito di sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Senin (15/12/2025).

1. Prabowo minta agar baju batal ekspor dibebaskan dari PPN

Prabowo, Banjir Sumatra
Presiden RI Prabowo Subianto, saat berkunjung dan menyapa warga korban bencana banjir di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (IDN Times/ istimewa)

Ketika mendengar usulan itu, Prabowo langsung memberikan lampu hijau. Menurutnya, usulan dari Tito bagus.

Ketua Umum Partai Gerindra itu turut meminta agar pajak pertambahan nilai (PPN) tidak dikenakan terhadap bantuan pakaian yang gagal ekspor.

"Saya kira itu bagus dan ya silakan dibebaskan dari PPN. Tapi, juga diwaspadai (agar) harus diserahkan kepada instansi (dalam hal ini) Kementerian Dalam Negeri yang menerima dan bertanggung jawab. Kemudian, ini harus segera dikirim ke daerah bencana," kata Prabowo.

Di sisi lain, Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil mengakui salah satu kebutuhan mendesak bagi pengungsi saat ini adalah pakaian. Selain itu, pengungsi juga membutuhkan celana dalam, obat-obatan, susu, pembalut, terpal untuk bangunan sementara, kelambu, minyak goreng dan ikan kemasan.

"Karena mereka hanya (punya) baju di badan saat melarikan diri dari banjir," ujar Ismail pada Selasa, 9 Desember 2025.

2. Kemendagri telah menambah alokasi anggaran dengan nilai total Rp268 miliar

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (dok. Kemendagri)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (dok. Kemendagri)

Di forum itu, Tito juga menjelaskan Kementerian Dalam Negeri telah menambah alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dengan total Rp268 miliar. Angka itu terdiri dari Rp60 miliar untuk tiga provinsi dan Rp208 miliar untuk 52 kabupaten dan kota yang terdampak bencana banjir.

"Pemerintah daerah telah diarahkan untuk memprioritaskan pemenuhan kebutuhan individu masyarakat terdampak, seperti pakaian, sabun, shampo, perlengkapan bayi dan kebutuhan perempuan," kata mantan Kapolri itu.

Pemerintah, kata Tito, juga terus mendorong solidaritas antardaerah. Bantuan dari daerah lain hingga Senin kemarin terpantau sudah mencapai Rp46 miliar. Bantuan itu diberikan baik dalam bentuk dana langsung maupun dukungan berupa tenaga medis, obat-obatan, makanan dan pakaian yang dikirim langsung ke kabupaten dan kota yang terdampak paling parah seperti Aceh Tamiang dan Tapanuli Tengah.

3. Korban meninggal dunia akibat banjir Sumatra bertambah menjadi 1.030 jiwa

Sjafrie Sjamsoeddin, Banjir Sumatra
Bangunan milik warga di Pidie, Aceh yang rusak akibat dihantam banjir dan longsor. (Dokumentasi Puspen TNI)

Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin kemarin, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir Sumatra bertambah menjadi 1.030 jiwa. Angka itu bisa terus melonjak lantaran masih banyak korban yang dilaporkan hilang.

"Untuk korban jiwa meninggal dunia ini bertambah 14 jiwa, dari 1.016 pada hari Minggu kemarin, saat ini menjadi 1030 jiwa," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari ketika memberikan keterangan pers pada Senin kemarin.

Sementara, warga yang dilaporkan hilang mencapai 206 orang. Jumlah pengungsi mencapai 608.940 orang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Pemerintah Akan Bangun PTN di 3 Provinsi di Papua

16 Des 2025, 16:32 WIBNews