Prabowo Sampaikan Alasan Selama Ini Kurang Komunikatif

- Presiden Prabowo menganut filosofi "evidence-based performance" yang membuatnya enggan berbicara tanpa bukti nyata.
- Prabowo menyinggung istilah "omon-omon" yang sering digunakan untuk menggambarkan kebiasaan berbicara tanpa tindakan.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasan selama ini kurang komunikatif kepada publik. Sebab, dirinya menganut filosofi evidence-based performance atau kinerja berbasis bukti.
Dia mengaku enggan berbicara sebelum ada hasil nyata yang bisa disampaikan, karena lebih memilih dinilai berdasarkan capaian dan prestasi, bukan sekadar pernyataan.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025), dihadiri oleh berbagai kalangan termasuk ekonom dan investor.
"Saya ingin memberi penjelasan, kenapa? Karena saya menganut filosofi evidence-based performance. Jadi saya enggan bicara tanpa bukti nyata. Itu sifat saya. Jadi saya minta selalu dinilai oleh hasil yang saya lakukan, prestasi yang saya lakukan," kata dia.
1. Prabowo menegaskan tidak mau sekadar omon-omon

Prabowo meyakini masyarakat pun akhirnya akan menilai pemimpinnya berdasarkan hasil kerja, bukan sekadar ucapan. Dia menyinggung istilah “omon-omon” yang sering dia gunakan.
Pernyataan "omon-omon" sendiri dia gunakan untuk menggambarkan kebiasaan berbicara tanpa tindakan dan menyebut istilah tersebut kini justru populer digunakan di berbagai kalangan.
"Kan saya bilang gak suka orang yang suka omon-omon. Akhirnya omon-omon jadi apa itu, jadi populer dipakai di seluruh Indonesia, ya kan? Nah saya gak suka hanya omon-omon, terus terang aja," ujar dia.
2. Prabowo menilai kini saatnya pemerintah lebih komunikatif

Prabowo menjelaskan, Sarasehan Ekonomi diselenggarakan atas inisiatifnya sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk lebih komunikatif dan proaktif dalam menyampaikan informasi kepada publik.
Dia menilai, setelah enam bulan masa jabatannya sebagai Presiden sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, sudah saatnya pemerintah yang dipimpinnya mulai membuka ruang dialog dan memberikan keterangan secara terbuka mengenai kondisi terkini.
"Sudah saatnya kita lebih komunikatif, lebih proaktif dalam memberi keterangan tentang keadaan yang berlaku," ujar dia.
3. Prabowo sebut kurangnya komunikasi pemerintah jadi tanggung jawabnya

Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyadari kekurangan komunikasi dari pemerintah adalah tanggung jawabnya sebagai pemimpin negara.
"Saya kemarin saya sadar beberapa minggu lalu, sudah mulai sadar bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang dan itu adalah tanggung jawab saya," tambah dia.