Prabowo Singgung soal Gerakan Indonesia Gelap Saat Bertemu Rektor

- Prabowo mengundang ratusan rektor perguruan tinggi ke Istana Kepresidenan Jakarta.
- Presiden Prabowo yakin bisa memperbaiki masalah ekonomi Indonesia.
- Arif Satria meyakini Prabowo terbuka terhadap kritik dan membantah bahwa undangan tersebut mempengaruhi kebebasan akademik.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengundang ratusan rektor dari perguruan tinggi negeri, swasta dan perguruan tinggi keagamaan, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis (13/3/2025). Rektor IPB University, Arif Satria, mempertanyakan pihak yang menyatakan Indonesia gelap.
"Ya, tidak menyinggung secara eksplisit tidak ada. Jadi Beliau cuman menyampaikan bahwa ya emang ada orang yang mengatakan bahwa ini Indonesia Gelap dan sebagainya. Beliau tahu ada gerakan itu," ujar Arif di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
1. Prabowo yakin bisa perbaiki masalah Indonesia

Dalam pertemuan dengan para rektor, Presiden Prabowo mengaku yakin bisa memperbaiki masalah Indonesia. Menurutnya, situasi ekonomi Indonesia tidak seberat yang ada di Amerika Serikat dan Jepang.
"Beliau menyampaikan bahwa ya kita harus optimis untuk mengatasi perbaikan persoalan di Indonesia," ucap dia.
2. Prabowo dinilai terbuka terhadap kritik

Arif meyakini, Presiden Prabowo terbuka terhadap kritik dari pihak manapun. Dia mengatakan, Prabowo juga terbuka menerima masukan dari sejumlah rektor.
"Kalau tadi saya melihat Beliau sih, Beliau terbuka ya terhadap kritik. Termasuk masukan-masukan yang saya sampaikan Beliau sangat open sekali," ucap dia.
3. Mengundang rektor untuk pengaruhi kebebasan akademik?

Arif membantah Prabowo mengundang ratusan rektor ke Istana bagian dari mempengaruhi kebebasan akademik. Sebab, kata dia, Prabowo juga mengundang pihak lain ke Istana.
"Ini kan pertemuan yang dilakukan kepada semuanya kan? Kepada kementerian/lembaga, kepada pemerintah daerah, kepada Danantara, sekarang perguruan tinggi, mungkin next siapa lagi," kata dia.
"Tapi saya kira penting karena apa? Yang namanya visi Presiden harus diketahui oleh seluruh komponen bangsa. Jadi sebenarnya inti hari ini adalah kita ingin mendengar bagaimana visi Presiden untuk membangun bangsa kita ini," ujar Arif Satria.