Prabowo Subianto bertemu Paul Keating, Disuguhi Pastel hingga Klepon

- Pertemuan Prabowo dan mantan PM Australia membahas hubungan internasional, ekonomi, geoekonomi, dan geopolitik kawasan.
- Pertemuan ditemani makanan khas Indonesia seperti pastel dan klepon, menekankan pentingnya hubungan baik antar negara tetangga.
- Perjanjian baru antara Indonesia-Australia dalam bidang keamanan menjadi wujud nyata hubungan persahabatan dan saling percaya.
Jakarta, IDN Times – Presiden Prabowo Subianto bertemu mantan Perdana Menteri Australia, Paul Keating, di hotel tempatnya bermalam di Sydney, Rabu (12/11/2025). Pertemuan membahas hubungan internasional, ekonomi, geoekonomi, dan geopolitik kawasan.
“Saya kira (pembahasan) sangat bagus, beliau sangat berpengalaman. Pemikiran-pemikiran beliau sangat jernih. Pengalaman beliau sangat banyak. Jadi saya, apa ya, saya merasa banyak sekali saya dapat dari pemikiran-pemikiran beliau,” ujar Prabowo usai pertemuan.
Pertemuan Prabowo dan Paul Keating juga ditemani sejumlah makanan khas Indonesia, mulai dari pastel hingga klepon. Di atas meja, terlihat juga terjadi sandwich dan sejumlah buah-buahan.
1. Pertemuan dengan Paul Keating bagian dari agenda kunjungan Prabowo

Pertemuan ini termasuk agenda kunjungan kenegaraan Prabowo di Australia. Ia menekankan pentingnya hubungan baik antar negara tetangga.
“Saya kira sangat baik, ya. Kita harus tahu bahwa kita bertetangga dan Indonesia berkepentingan punya hubungan baik sama Australia. Demikian sebaliknya, kalau kita bekerja sama dengan baik di semua bidang, ini akan membawa manfaat yang sangat besar untuk kedua negara dan untuk kawasan kita semuanya,” kata Prabowo.
2. Albanese umumkan perjanjian keamanan baru

Sebelumnya, Prabowo bertemu Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese. Dalam konferensi pers di Kirribilli House, Sydney, Rabu (12/11), Albanese mengumumkan kesepakatan perjanjian bilateral di bidang keamanan.
Albanese menyebut kesepakatan tersebut sebagai momen bersejarah yang menandai babak baru dalam hubungan Australia–Indonesia.
“Hari ini saya berdiri bersama teman saya, Presiden Indonesia Bapak Prabowo Subianto, untuk menyampaikan sebuah pengumuman bersejarah,” ucap Albanese.
3. Perjanjian keamanan perkuat hubungan Indonesia-Australia

Perjanjian baru ini menjadi wujud nyata hubungan atas dasar persahabatan dan saling percaya. Albanese menegaskan kerja sama akan memperkuat perdamaian kawasan Indo-Pasifik.
“Perjanjian ini adalah pengakuan dari kedua negara bahwa cara terbaik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas adalah dengan bertindak bersama. Ini menandai era baru dalam hubungan Australia–Indonesia,” kata Albanese.
Kesepakatan ini memperluas kerja sama yang sebelumnya dijalin melalui Lombok Treaty 2006. Selain menegaskan penghormatan terhadap kedaulatan Indonesia, perjanjian memperkuat koordinasi antar pemimpin dan menteri dalam isu keamanan dan pertahanan.
“Jika keamanan salah satu atau kedua negara terancam, maka kami akan berkonsultasi dan mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil, baik secara individu maupun bersama, untuk menghadapinya,” ujar Albanese.
Albanese juga berencana mengunjungi Indonesia pada Januari 2026 untuk menandatangani perjanjian secara resmi, setelah proses domestik masing-masing negara selesai.


















