Pramono Minta Penyebutan RSUD di DKI jadi Rumah Sakit Internasional

- Gubernur DKI Jakarta ingin mengganti nama RSUD menjadi Rumah Sakit Internasional karena fasilitasnya sudah sangat memadai.
- Pramono menekankan pentingnya perubahan citra RSUD Cakung agar bisa tampil sebagai rumah sakit modern yang mampu membangun kepercayaan masyarakat.
- RSUD Cakung diharapkan dapat beroperasi pada akhir 2026 dan memiliki keunggulan khusus yang bisa menjadi kebanggaan warga.
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta agar nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta diganti menjadi Rumah Sakit Internasional. Hal tersebut, menurut Pramono, karena fasilitas RSUD saat ini sudah sangat memadai.
“Dalam rapat, saya memutuskan sudah nggak boleh lagi pakai kata RSUD, karena memakai kata RSUD itu mengecilkan diri sendiri,” kata Pramono di Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2025).
1. Penamaan RSUD membuat tingkat atau citra rumah sakit menjadi menurun

Pramono lantas memberi contoh seperti RSUD Tarakan padahal, fasilitas rumah sakit itu terbilang sangat bagus. Namun, kata dia, penamaan RSUD membuat tingkat RSUD Tarakan menjadi menurun.
Untuk itu, Pramono ingin agar sebutan RSUD diganti menjadi Rumah Sakit Internasional.
“Kenapa tak dinaikkan saja menjadi Rumah Sakit Internasional Tarakan. Pasti akan beda. Termasuk usulan RSUD Cakung. Atau nama-nama yang kita sepakati, karena banyak RS di Jakarta yang mau diubah namanya. Misalnya menjadi RS Ali Sadikin atau yang lain. Nanti kita sepakati bersama,” kata Pramono.
2. Pramono targetkan RSUD Cakung mulai beroperasi akhir 2026

Sebelumnya dalam rapat terbatas, Pramono juga telah mengingatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta agar pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cakung di Jakarta Timur tidak mengalami keterlambatan.
Pramono menargetkan RSUD Cakung dapat mulai beroperasi pada akhir 2026.
Ia juga menekankan pentingnya melakukan perubahan citra terhadap rumah sakit tersebut guna menghadirkan harapan baru bagi warga Jakarta.
3. Pramono ingin singkirkan persepsi negatif yang melekat pada RSUD

Pramono berharap, RSUD Cakung bisa tampil sebagai rumah sakit modern yang mampu membangun kepercayaan masyarakat dalam layanan pengobatan.
Ia menyoroti persepsi negatif yang selama ini melekat pada rumah sakit tersebut, karena letaknya di kawasan padat penduduk.
Untuk itu, ia mendorong Dinkes DKI Jakarta agar mengubah citra RSUD Cakung menjadi rumah sakit dengan keunggulan khusus yang bisa menjadi kebanggaan warga.
Provinsi DKI Jakarta, hingga saat ini memiliki sekitar 32 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang tersebar di lima kota administratif dan satu kabupaten.