Pramono-Rano Akan Terapkan 4 Hari Kerja di Jakarta

- Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, akan menerapkan empat hari kerja bagi para pekerja di Jakarta.
- Kebijakan ini bertujuan untuk menambah hari libur bagi masyarakat, di samping Sabtu dan Minggu.
- Gagasan empat hari kerja di Eropa ternyata tidak mengurangi produktivitas, sebaliknya justru memperbaiki mental health.
Jakarta, IDN Times – Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno, akan menerapkan empat hari kerja bagi para pekerja di Jakarta. Kebijakan ini bertujuan untuk menambah hari libur bagi masyarakat, di samping Sabtu dan Minggu.
"Konsep ini sudah ditetapkan di kota-kota Skandinavia dan sebagian besar kota di Eropa yang ternyata tidak mengurangi produktivitas, dan justru memperbaiki mental health," ujar Tim Transisi Pramono Rano Karno, Nirwono Yoga, di DPRD, dikutip Rabu (22/1/2025).
1. WFH bukan hal yang baru

Dia mengatakan, konsep ini sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Sebelumnya, di era Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, kebijakan serupa pernah diterapkan dalam bentuk sistem kerja dari rumah (work from home) saat puncak polusi udara melanda Ibu Kota.
"Pada puncak-puncak polusi kemarin, sekolah-sekolah juga sudah diliburkan. Bahkan, beberapa pemerintah daerah di Bodetabek juga sudah ikut meliburkan pada saat puncak polusi tadi. Artinya, gagasan 4 hari kerja ini bukan barang baru," katanya.
2. Perbaiki kesehatan mental

Dia menerangkan, gagasan empat hari kerja di Eropa ternyata tidak mengurangi produktivitas, sebaliknya justru memperbaiki mental health.
"Salah satunya bisa istirahat bersama keluarga, bisa istirahat dari kejenuhan kota, itu salah satunya adalah libur tadi. Ini mungkin masih perlu pembahasan dalam, tapi bukan hal baru," katanya.
3. Masih lakukan kajian

Meski demikian, Nirwono mengatakan, terdapat sejumlah aspek yang perlu dikaji lebih dalam, seperti penentuan hari libur, skema pelaksanaannya, dan apakah hari libur tersebut akan sepenuhnya bebas dari pekerjaan atau tetap dalam konsep WFH atau work from anywhere (WFA).
“Kajian mendalam diperlukan untuk memastikan apakah satu hari libur ini benar-benar dimanfaatkan untuk beristirahat, atau masih ada keterikatan pekerjaan dari rumah,” ujarnya.