Pramono Sebut JakCare Sudah Selamatkan Orang yang Hendak Akhiri Hidup

- JakCare telah menyelamatkan dua orang yang hendak bunuh diri setelah mendapatkan respons cepat dari petugas
- JakCare diluncurkan pada 14 Mei 2025, fokus pada penanganan kesehatan jiwa warga dengan konseling melalui aplikasi JAKI atau telepon
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, layanan JakCare yang belum lama ini diresmikan telah menyelamatkan dua orang yang hendak mengakhiri hidupnya.
"Begitu saya buka (JakCare), tidak sampai dua atau tiga hari, saya mendapatkan laporan dari Kepala Dinas (Kesehatan), dua hari yang lalu ada dua orang yang mau bunuh diri," kata Pramono, dikutip dari ANTARA, Minggu (25/5/2025).
1. Pelaku menghubungi JakCare

Pramono mengatakan, salah satu pelaku menghubungi layanan JakCare dan langsung mendapat respons cepat dari petugas.
Dengan begitu, para pelaku itu pun bisa diselamatkan.
"JakCare kenapa bisa begitu cepat? Jakarta punya yang namanya JAKI, salurannya ke mana-mana dan 24 jam dalam monitor Pemprov DKI," ujar Pramono.
2. Layanan JakCare

Adapun JakCare diluncurkan pada Rabu (14/5/2025) lalu. Layanan ini berfokus pada penanganan kesehatan jiwa warga.
Melalui JakCare, warga Jakarta bisa konseling dengan tenaga psikolog. Konseling itu dilakukan melalui aplikasi JAKI atau telepon.
3. Diakses 24 jam

JakCare dapat diakses selama 24 jam oleh warga yang membutuhkan. Rata-rata, warga yang mengakses layanan ini di atas jam 14.00.
Setiap harinya, JakCare menerima 8-10 penelepon. Para penelepon kebanyakan mengeluhkan tentang masalah kesehatan.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Bila kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444.
Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.Kamu juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri, lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa. Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon 021-06969293 atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.


















