Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Meutya Hafid: Menteri Komunikasi dan Digital

Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid (IDN Times/Amir Faisol)
Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Meutya Hafid diisukan akan menggantikan Budi Arie sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet Prabowo-Gibran.
  • Latar belakang pendidikan Meutya yang beragam menjadi modal berharga dalam kariernya di dunia jurnalistik dan politik.
  • Spekulasi tentang kemungkinan Meutya menjadi Menkominfo terus bergulir meski ia membantah adanya tawaran dari Prabowo Subianto.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Politisi Partai Golkar Meutya Hafid terpilih menjadi Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Meutya Hafid dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia pada 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menjadi perempuan pertama yang memegang posisi tersebut. 

Berikut profil Meutya Hafid yang akan menjadi pembicara di Program "Semangat Awal Tahun 2025".

1. Latar belakang dan riwayat pendidikan

Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid (IDN Times/Amir Faisol)
Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid (IDN Times/Amir Faisol)

Meutya Viada Hafid, yang lebih dikenal dengan nama Meutya Hafid, lahir pada 3 Mei 1978 di Bandung, Jawa Barat. Meskipun lahir di Bandung, Meutya tumbuh besar di Jakarta. Ia merupakan putri dari pasangan Anwar Hafid dan Metty Hafid.

Perjalanan pendidikan Meutya dimulai di SD Menteng 02, dilanjutkan ke SMPN 1 Jakarta. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di luar negeri, tepatnya di Crescent Girl School Singapore. Meutya kemudian menempuh pendidikan tinggi di University of New South Wales (UNSW) Sydney, Australia, mengambil jurusan Manufacturing Engineering.

Tidak berhenti di situ, Meutya juga melanjutkan studinya di bidang Ilmu Politik di Universitas Indonesia pada 2015 hingga 2018. Latar belakang pendidikan yang beragam ini tentunya menjadi modal berharga bagi Meutya dalam meniti kariernya di dunia jurnalistik dan politik.

2. Perjalanan karier menjadi jurnalis

Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini, Meutya Hafid (IDN Times/Amir Faisol)
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini, Meutya Hafid (IDN Times/Amir Faisol)

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Australia, Meutya Hafid memulai kariernya sebagai jurnalis di Metro TV pada tahun 2001. Selama tujuh tahun berkarier di dunia jurnalistik, Meutya berhasil menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan.

Pada 28 September 2007, Meutya meluncurkan buku berjudul "168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak". Buku ini menceritakan pengalamannya saat menjadi sandera di Irak, sebuah pengalaman yang tentunya menjadi bagian penting dalam kariernya sebagai jurnalis.

Prestasi Meutya di dunia jurnalistik semakin diakui ketika ia terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill dari pemerintah Australia pada 11 Oktober 2007. Tak berhenti di situ, pada 19 Februari 2008, Meutya kembali meraih penghargaan dalam kategori Jurnalis Medan Media Australia 2008. Puncaknya, pada 9 Februari 2012, Meutya dinobatkan sebagai salah satu dari lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan.

3. Perjalanan karier di dunia politik

Ketua DPP Golkar Meutya Hafid mengatakan Airlangga secara de facto masih menjadi Ketua Umum Golkar (IDN Times/M. Ilman Nafi'an)
Ketua DPP Golkar Meutya Hafid mengatakan Airlangga secara de facto masih menjadi Ketua Umum Golkar (IDN Times/M. Ilman Nafi'an)

Perjalanan Meutya Hafid di dunia politik dimulai pada 2009 ketika ia diminta Burhanudin Napitulu bergabung dengan Partai Golkar. Meski awal perjalanannya tidak mulus, gagal terpilih sebagai anggota legislatif mewakili Kota Medan dan kalah dalam Pilkada Binjai, Meutya tidak menyerah.

Titik balik kariernya di dunia politik terjadi pada Agustus 2010, ketika ia menggantikan Burhanudin Napitupulu sebagai anggota DPR antar waktu dari Golkar. Meutya kemudian ditempatkan di Komisi XI dan bahkan menjadi salah satu anggota delegasi parlemen Indonesia ke sidang Inter-Parliamentary Union di Bern pada Oktober 2011.

Karier politik Meutya terus menanjak. Pada Oktober 2014, ia dilantik sebagai anggota Komisi I DPR RI. Saat ini, Meutya menjabat sebagai Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar periode 2019-2024, serta memegang posisi penting sebagai Ketua Komisi I DPR RI.

4. Tentang program Semangat Awal Tahun 2025

Semangat Awal tahun 2025 (Dok.IDN)
Semangat Awal tahun 2025 (Dok.IDN)

IDN Times menggelar program “Semangat Awal Tahun 2025” sebagai forum untuk menjembatani pemahaman akan program unggulan pemerintah yang perlu diketahui secara luas oleh masyarakat, terutama kalangan millennial dan genZ.

Dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada Rabu dan Kamis (15-16) Januari 2025, bertempat di The Plaza, Amphitheatre di Lantai 3 Kantor Pusat IDN Times dan Menara Global, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950. Setiap sesi akan dihadiri 150-an peserta, future leaders, anak muda.

Penyelenggaraan program ini bersamaaan dengan sekitar 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, sehingga diharapkan bisa menjadi forum informasi kepada publik, sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada anggota kabinetnya dalam Hambalang Retreat, pentingnya komunikasi publik akan program pemerintah.

Program “Semangat Awal Tahun 2025” dilakukan dalam bentuk 8 (delapan) sesi talkshow yang menghadirkan pembicara sektor pemerintah, swasta dan publik/ akademisi. Delapan sesi tersebut: Navigasi Ekonomi Global 2025, Kemandirian Pangan Bukan Sebatas Angan, Investasi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Masa Depan Industri Digital dan Kreatif,  Energi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Transformasi Kesehatan, Arah Baru Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Kepemimpinan Muda dan Inovasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi.

Pada akhir kegiatan akan disampaikan award “Inspiring News Maker of The Year 2024” di berbagai bidang, serta “Climate Warrior Award” untuk 10 anak muda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
fredlina nayla sahla
Aria Hamzah
3+
fredlina nayla sahla
Editorfredlina nayla sahla
Follow Us