Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Sumy Hastry Purwanti, Ahli Forensik di Tes DNA Ridwan Kamil-Lisa

Brigjen Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Ahli Forensik Polri, dalam acara Ngobrol Seru "Perjalanan Brigjen Hastry Mengungkap Misteri Kematian Tersulit" by IDN Times pada Rabu (17/7/2024). (IDN Times/Fauzan)
Brigjen Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Ahli Forensik Polri, dalam acara Ngobrol Seru "Perjalanan Brigjen Hastry Mengungkap Misteri Kematian Tersulit" by IDN Times pada Rabu (17/7/2024). (IDN Times/Fauzan)
Intinya sih...
  • Sumy Hastry Purwanti lahir di Jakarta pada 23 Agustus 1970 dan merupakan lulusan sarjana kedokteran di Universitas Diponegoro (UNDIP) pada tahun 1995.
  • Dia adalah polwan pertama di Asia yang bergelar doktor forensik, menerima kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal pada Juli 2024, dan pernah bertugas di luar negeri sebagai tim DVI dalam beberapa kasus.
  • Sumy telah terlibat sebagai anggota tim forensik dalam berbagai kasus, seperti Bom Bali I, gempa bumi Yogyakarta, kapal tenggelam KM Senopati Nusantara, pesawat Air Asia, dan eksekusi terpidana mati di Nusa Kambangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah mengumumkan hasil tes DNA mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), Selebgram Lisa Mariana, dan seorang anak pada Rabu (20/8/2025). Hasil tes tersebut menunjukkan, Ridwan Kamil bukan ayah kandung dari anak Lisa Mariana.

Sebelumnya, Ridwan Kamil, Lisa Mariana dan anak Lisa telah melakukan pengambilan sampel berupa liur dan darah pada 7 Agustus 2025.

“Mulai tanggal 8 Agustus sampai 12 Agustus 2025, bertempat di Laboratorium DNA Pusdokes Polri, telah dilakukan pemeriksaan laboratorium DNA terhadap enam barang bukti sampel,” kata Sumy.

Sumy menjadi salah satu perwira Polri yang ikut menyampaikan hasil tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana.

Berikut profil Sumy Hastry Purwanti yang telah dikumpulkan oleh tim IDN Times.

1. Profil Sumy Hastry Purwanti

Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti saat menjelaskan kronologi kematian enam pemandu karaoke di Kota Tegal. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti saat menjelaskan kronologi kematian enam pemandu karaoke di Kota Tegal. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sumy Hastry Purwanti lahir di Jakarta pada 23 Agustus 1970. Dia merupakan lulusan sarjana kedokteran di Universitas Diponegoro (UNDIP) pada 1995. Di kampus yang sama dia mendapatkan gelar dokter setelah dua tahun, dan memutuskan untuk menjadi polwan pada 1998. Ditahun tersebut, dia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SEPA) Polri dan menjadi seorang polwan.

Selain itu, pada 2002 hingga 2005 dia melanjutkan pendidikannya dengan mengambil spesialis forensik di UNDIP, lalu menyelesaikan pendidikan doktoralnya di 2016. Dia juga pernah bertugas sebagai Pasi Polipol Dis Dokkes Polda Jateng pada 1999.

2. Polwan pertama di Asia yang bergelar doktor forensik

Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti memimpin langsung autopsi jenazah siswi SD Karangrejo Grobogan. (Dok Humas Polda Jateng)
Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti memimpin langsung autopsi jenazah siswi SD Karangrejo Grobogan. (Dok Humas Polda Jateng)

Karier dalam kepolisian dimulai sejak dia bertugas sebagai Pasi Polipol Dis Dokkes Polda Jateng pada 1999 dan bertugas sebagai Kaur Dokkes Polwiltabes Semarang pada 2005. Diketahui, pada 2003 dia juga pernah mengikuti Postgraduate Training-Course Forensic Medicine, dan kursus DVI di Singapura tahun 2006. Satu tahun berikutnya dia mengikuti kursus DNA di Malaysia, lalu kursus identifikasi luka ledakan di Perth, Australia pada 2011.

Sumy diketahui merupakan polwan pertama di Asia yang bergelar doktor forensik. Dia juga menerima kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal pada Juli 2024. Kenaikan pangkat tersebut tertuang dalam surat Telegram Nomor STR/1768/VI/KEP/2024 dan Telegram Nomor STR/1686/VI/KE.

Diketahui, dia pernah bertugas di luar negeri sebagai tim DVI Bushfire Melbourne tahun 2009  dan tim DVI Laka Pesawat MH-17 tahun 2014.

3. Menjadi tim forensik di banyak kasus

Brigjen Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Ahli Forensik Polri, dalam acara Ngobrol Seru "Perjalanan Brigjen Hastry Mengungkap Misteri Kematian Tersulit" by IDN Times pada Rabu (17/7/2024). (IDN Times/Fauzan)
Brigjen Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Ahli Forensik Polri, dalam acara Ngobrol Seru "Perjalanan Brigjen Hastry Mengungkap Misteri Kematian Tersulit" by IDN Times pada Rabu (17/7/2024). (IDN Times/Fauzan)

Pada 2002, Sumy bertugas sebagai Tenaga Dokkes Investigasi Kepolisian Utama Pusdokkes Polri dan menjadi anggota tim forensik dalam mengidentifikasi korban Bom Bali I pada tahun tersebut.

Diketahui, Sumy pernah terlibat sebagai tim forensik lainnya, seperti Tim DVI Korban gempa bumi Yogyakarta tahun 2006, Tim DVI Korban kapal KM Senopati Nusantara tahun 2006, Tim DVI Korban Garuda Air Crash – Yogyakarta tahun 2007 dan Tim DVI Korban Kapal Tenggelam Kapal Imigran Gelap tahun 2011 serta saat penanganan jenazah erupsi gunung Semeru tahun 2021.

Juga, Tim DVI Korban Pesawat Sukhoi SSJ-100 Gunung Salak – Bogor tahun 2012, Tim DVI Korban Pesawat Air Asia tahun 2015, Tim DVI Korban Pesawat MH17 di Rusia tahun 2014, dan TIM Eksekusi Terpidana Mati di Nusa Kambangan tahun 2008–2016.

Selain itu, dia juga membuat layanan Forensik Klinik (Forklin) secara khusus, demi keberpihakannya kepada korban kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. 

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us